MINEWS, JAKARTA – Selama ini Indonesia hanyalah pasar bagi rudal MANPADS (Man Portable Air Defense System). SHORAD (Short Range Air Defence) seperti Strela, Grom, Mistral, RBS-70, Chiron, QW-3 dan Starstreak pun hadir merayu untuk dibeli.
Jenuh hanya menjadi pasar, Indonesia melalui PT Pindad sejak 2016 lalu menyatakan siap memproduksi sendiri lewat proyek MANPADS nasional.
Bukan perkara mudah memproduksi rudal panggul tersebut. Penguasaan teknologi sistem pemandu (guidance) dan pendorong (propellant) pada roket berpengendali ini menjadi tantangan tersendiri.
Paling tidak, saat ini Litbang PT Pindad telah merilis spesifikasi rudal yang bakal menjadi proyek kebanggaan BUMN tersebut. Di beberapa pemberitaan disebut MANPADS Pindad ini akan dilengkapi dengan shaped charge warhead. Konsep desain rudal ini dapat menjangkau jarak antara 1 – 5 km dengan kecepatan 650 meter per detik.
Rencananya, rudal buatan anak bangsa ini  bakal punya berat total 18 kg, termasuk berat peluncur yang 6,5 kg dan berat rudalnya sendiri 10,5 kg. Rudal ini disebut-sebut akan mengandalkan pemandu infra red.
Dari berat rudal 10,5 kg, berat hulu ledaknya mencapai 1,82 kg. Untuk diameter, rudal harapan nasional ini berukuran 80 mm, sedikit lebih lebar dari roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket) 2.75 inchi (70 mm).
Jika melihat dari mockup yang diperlihatkan, desain rudal MANPADS Pindad nampak mencomot desain FFAR, terutama pada bagian ekor yang menggunakan fin. Rudal MANPADS Pindad punya panjang 1,596 mm.
Sementara dari sisi peluncur, panjang keseluruhan 1.735 mm dengan diameter 106 mm. Jarak tembak ada di rentang 1 – 5 km dan ketinggian luncur hingga 3.000 meter. Untuk alat pembidiknya, sampai saat ini belum ditentukan jenisnya.
Namun jika melihat dari spesifikasi yang disebutkan diatas, maka rudal MANPADS Pindad ini akan masuk ke kelas VSHORAD (Very Short Range Air Defence).Â