MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan lanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis 5 Desember 2019. Kemarin rupiah ditutup tak bergerak di level Rp 14.105 per dolar AS.
Untuk hari ini, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim diperkirakan akan menguat tipis di kisaran Rp 14.080 hingga Rp 14.125 per dolar AS. Penguatan mata uang garuda akan dibayangi oleh sejumlah sentimen dari luar di antaranya sebagai berikut.
Pertama, soal rencana perundingan perdagangan AS dan China yang belum pasti. Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatannya akan dilakukan setelah pemilihan 2020.
“Pernyataannya bertentangan dengan apa yang dikatakan penasihat seniornya Kellyanne Conway minggu ini bahwa kesepakatan itu bisa datang pada akhir tahun,†katanya kemarin sore.
Sementara, Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, jika tidak ada kemajuan besar yang segera dibuat, maka barang-barang impor Cina termasuk ponsel, laptop dan mainan akan berlaku pada 15 Desember.
Kedua, soal Brexit. Jajak pendapat menunjukkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan memimpin untuk memenangkan pemilihan Desember dan akan mengamankan kesepakatan Brexit.
Sementara dari internal, laju rupiah dibayangi oleh upaya pemerintah untuk terus melakukan strategi bauran guna untuk menenangkan kondisi pasar dan meyakinkan bahwa perekonomian dalam negeri sangat stabil sehingga arus modal keluar kembali tertahan.
“Disamping itu Bank Indonesia (BI) hari ini kembali menjadi pahlawan dengan melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF,†ujarnya.
