MATA INDONESIA, PNOM PENH – Kamboja berhasil melatih tiga ekor anjing untuk mengendus Covid-19. Demikian dilaporkan Direktur Jenderal Pusat Pekerjaan Ranjau Kamboja (CMAC), Heng Ratana.
Ketiga anjing tersebut telah dilatih dengan sampel aroma, yang dikenal sebagai Volatile Organic Compounds (VOC), dari 48 pasien Covid-19 dari tim teknis University of Health Sciences, dan semua sampel telah diperiksa dengan polymerase chain reaction (PCR) dan teknik kultur sel untuk memastikan keamanan.
“CMAC dan University of Health Sciences telah bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan anjing pendeteksi Covid-19, dan dalam tahap awal ini, kami dengan senang hati menginformasikan bahwa tiga anjing pendeteksi CMAC dapat mendeteksi VOC dari 48 pasien Covid-19 dan tujuh anjing lainnya membuat kemajuan luar biasa,” tulis Ratana di halaman Facebook-nya, melansir The Star.
Anjing-anjing yang terlatih dapat mengendus dan mendeteksi sampel aroma hanya dalam waktu 10 hingga 15 detik, katanya, seraya menambahkan bahwa penggunaan anjing pendeteksi Covid-19 efektif untuk kerumunan besar seperti bandara, pos pemeriksaan perbatasan internasional, stadion, dan sebagainya.
“Pelatihan anjing pendeteksi Covid-19 diadakan atas inisiatif Perdana Menteri Kamboja, Samdech Techo Hun Sen,” sambungnya.
Ratana menambahkan bahwa anjing-anjing itu dilatih oleh pelatih lokal di Pusat Pelatihan CMAC di provinsi Kampong Chhnang. Menurut para ahli, tidak ada bukti resmi yang membuktikan bahwa Covid-19 dapat menular dari manusia ke anjing, kata Ratana.
“(Selain Kamboja) penggunaan anjing untuk mengendus orang yang terinfeksi Covid-19 diterapkan di beberapa negara seperti Jerman, Finlandia, Australia, dan Rusia,” katanya.
Pada Februari, Perdana Menteri Hun Sen memberi wewenang kepada kementerian dan CMAC untuk melakukan program penelitian dan pengembangan anjing untuk membantu mengidentifikasi orang yang terinfeksi Covid-19.