MATA INDONESIA, LONDON – Setelah Amerika Serikat menarik semua staf dan keluarga Kedutaan Besarnya di Ukraina, kali ini giliran Inggris.
Inggris menarik beberapa staf kedutaan besar di Ukraina, sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman dari Rusia. Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan, meski ada penarikan staf, kedutaan tetap buka dan akan terus melakukan pekerjaan penting.
“Beberapa staf dan tanggungan Kedutaan Besar ditarik dari Kiev sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman dari Rusia,” kata Kantor Luar Negeri Inggris, mengutip Anadolu Agency, Senin 24 Januari 2022.
Pemerintah AS menyerukan kepada warga Amerika di Ukraina untuk mempertimbangkan kepulangan mereka dengan menggunakan pesawat komersial, atau pilihan transportasi lain yang tersedia secara pribadi.
Secara resmi Pemerintah AS mengatakan, situasi keamanan di sekitar perbatasan Ukraina, di Krimea dan di Ukraina timur tidak dapat diprediksi.
Situasi dapat memburuk dengan cepat. Pemerintah AS menambahkan, ada laporan bahwa Rusia sedang merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina.
Rusia mencaplok Semenanjung Krimea yang merupakan wilayah Ukraina pada 2014. Tindakan ini tidak pernah mendapat pengakuan internasional dan ilegal menurut hukum internasional.
Belum lama ini, Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan timur Ukraina. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Kremlin merencanakan serangan militer lainnya.
Moskow membantah mereka sedang bersiap untuk melakukan serangan. Menurutnya, mereka mengerahkan pasukan untuk keperluan latihan