Louise dan Martine Fokken, PSK Kembar Belanda yang Layani 335 Ribu Pria Hidung Belang

Baca Juga

MATA INDONESIA, AMSTERDAM – Di Indonesia, PSK (pekerja seks komersial) adalah profesi yang dilarang. Tapi, di beberapa negara Eropa, pekerjaan itu sangat menjanjikan.

Louise dan Martine adalah PSK kembar asal Belanda yang kini sudah berusia 80 tahun. Mereka bekerja di Red Light District, yang merupakan pusat PSK yang beragam.

Kedua saudara kembar tersebut sudah menggeluti pekerjaan ini selama puluhan tahun. Sebelum pensiun pada tahun 2012, Louise dan Martine Fokken mengaku sudah melayani lebih dari 335 ribu pria.

Keduanya memutuskan pensiun karena Louise terkena radang sendi, kemudian disusul oleh Martine beberapa tahun kemudian. Saudara kembar ini mengaku tidak merasa menyesal atau mengalami kejadian memilukan selama bekerja sebagai PSK.

Prostitusi di negara Kincir Angin tersebut merupakan sesuatu yang legal. PSK mendapatkan sejumlah tunjangan, seperti tunjangan kesehatan, izin bekerja, bahkan terdaftar dalam serikat pekerja.

Dikutip dari Guardian, Louise Fokken menjadi korban KDRT suaminya saat usianya bru menginjak 20 tahun. Setelah mengalami perlakuan kasar, suaminya juga meminta Louise untuk menghasilkan uang baginya. Dengan berbagai pertimbangan karena memiliki anak yang sangat ia sayangi, akhirnya Louise memutuskan masuk ke industry prostitusi. Sedangkan Martine memasuki industri tersebut setelah mengetahi kesulitan ekonomi saudara kembarnya.

Awalnya Martine bekerja sebagai petugas kebersihan di lingkungan tersebut, tetapi suatu ketika ada mucikari menawarkan pekerjaan sebagai PSK. Louise dan Martine kemudian bekerja sebagai PSK di tempa yang sama, yaitu Red Light District.

Reporter: Shafira Annisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini