MINEWS, JAKARTA-Pesona dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep memang luar biasa. Tercatat ada lima partai politik yang siap mendukung apabila keduanya siap maju dan bertarung dalam pencalonan diri menjadi Wali Kota Solo 2020.
Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan keputusan mengusung calon kepada daerah diambil melalui mekanisme mahkamah tinggi partai. Namun, ia meyakini Demokrat akan dengan senang hati mendukung salah satu anak presiden itu.
Apabila mereka serius, dirinya yakin Demokrat akan mendukung salah satu dari mereka.
Tak terkecuali, PKS juga bicara kemungkinan apakah pihaknya berminat mengusung putra Jokowi ke Pilwalkot Solo 2020. PKS mengatakan keduanya masuk dalam radar. “Gibran dan Kaesang masuk radar PKS,” kata Sekretaris Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP PKS, Suhud Alynudin.
Suhud mengenang masa-masa Jokowi pada perhelatan Pilkada Solo 2010 silam. Saat itu, PKS ikut mengusung Jokowi-FX Hadi Rudiyatmo. Saat itu, Jokowi-Hadi menang dengan raihan 90 persen suara. Dia mengalahkan pasangan Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. Bisa saja hubungan baik PKS dengan ‘pihak’ Jokowi itu terulang di 2020, bisa juga tidak.
PKB juga membuka peluang mengusung Gibran dan Kaesang apabila memutuskan maju menjadi calon Wali Kota Solo. DPP PKB Jazilul Fawaid meyakini putra Presiden itu tokoh muda yang kaya ide.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan sangat terbuka mendukung siapa pun yang memiliki potensi popularitas dan elektabilitas dalam Pilkada 2020. Menurutnya, jika Gibran dan Kaesang memiliki potensi itu, Golkar akan mempertimbangkan mengusung salah satunya di pilkada.
Sedangkan politikus PDIP Erwin Moeslimin menyebut akan lebih elok jika putra Jokowi terjun ke politik usai Jokowi menjabat sebagai presiden. Erwin menyarankan supaya Gibran-Kaesang tidak terjun ke politik untuk saat ini.
“Kalau untuk PDIP dari kepentingan politik saya kira akan selalu hasil-hasil riset dulu Pak Jokowi kita dukung itu kan hasil hasil survei, tapi ini saya dalam konteks nepotisme,” kata Erwin.