MATA INDONESIA, JAKARTA-Sejumlah komoditas pangan saat Natal dan Tahun Baru kembali mengalami kenaikan, salah satunya cabai yang haragnya naik 100 persen. Lonjakan itu terjadi di wilayah Jabodetabek.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri, mengatakan kenaikan harga tertinggi ada di komoditas cabai. Terutama cabai merah besar jenis TW yang mengalami kenaikan hingga lebih dari 100 persen.
“Kenaikan harga sejumlah komoditas terjadi di Jabodetabek, semua jenis caba itu naik semua, baik rawit ataupun besar. Terutama cabai merah besar jenis TW itu dua minggu kemarin masih Rp 3.000 per kilogram (kg), tapi sekarang sudah Rp 70.000 lebih per kg,” ujarnya, mengutip Merdeka.com, Sabtu 26 Desember 2020.
Mansuri mengatakan kenaikan harga juga terjadi di komoditas bawang-bawangan. Dimana bawang merah maupun bawang putih sama-sama mengalami kenaikan harga Rp 3.000 per kg.
“Kalau bawang putih itu dari Rp 28.000 per kg kini jadi Rp31.000. Sedangkan bawang merah itu kini di jual Rp 33.000 per kg dari sebelumnya cuma Rp 30.000 per kg,” katanya.
Selain itu, lonjakan harga juga terjadi pada komoditi daging ayam yang sekarang di banderol Rp 40.000 per kg. “Padahal sebelum Natal kemarin harga masih antara Rp 33.000-Rp35.00 per kilogram,” katanya.
Tak hanya itu, telur ayam negeri juga kini mulai merangkak naik di Jabodetabek. Dimana, harga telur kini dibanderol Rp 30.000 per kg dari sebelumnya Rp 27.000 per kg.
Dia menyebut, kenaikan harga ini tak semata diakibatkan oleh akibat penurunan faktor produksi. Melainkan juga ketidaksiapan pemerintah terkait pemetaan wilayah produksi sejumlah komoditas utama.
Untuk itu, dia meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk segera memperbaiki pemetaan sentra produksi sejumlah komoditas. Sehingga membantu Kementerian Perdagangan untuk dapat melakukan pengawasan harga di lapangan.