MATA INDONESIA, BEIJING – Cina menegaskan bahwa latihan militernya di dekat Taiwan merupakan latihan tempur untuk mengatasi situasi keamanan di Selat Taiwan yang tak kondusif dan menjaga kedaulatan nasional.
Sebanyak 25 pesawat angkatan udara Cina, termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir, memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada Senin (12/4), serangan terbesar yang dilaporkan oleh Taipei hingga saat ini.
“Pengorganisasian latihan tempur aktual Tentara Pembebasan Rakyat di Selat Taiwan adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan nasional,” kata juru bicara Cina, Ma Xiaoguang, melansir Reuters, Rabu, 14 April 2021.
“Ini merupakan respons serius terhadap campur tangan dan provokasi pasukan eksternal oleh pasukan kemerdekaan Taiwan. Latihan militer dan operasi pelatihan ini sekaligus sinyal bahwa tekad kami untuk mengekang kemerdekaan Taiwan dan (hubungan) Taiwan-AS,” sambungnya.
Pada Senin malam (5/4) waktu setempat, sekelompok kapal induk Cina sedang berlatiih di dekat perairan Taiwan. Angkatan Laut Cina mengatakan latihan semacam itu akan menjadi rutin.
Statement tersebut disampaikan saat ketegangan meningkat lebih lanjut di dekat pulau yang diklaim Beijing sebagai wilayah kedaulatan Cina. Taiwan mengeluhkan peningkatan aktivitas militer Cina di dekat pulau itu dalam beberapa bulan terakhir, karena Cina meningkatkan upaya untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau yang dikelola secara demokratis itu.
Amerika Serikat –seperti kebanyakan negara yang hanya secara resmi mengakui pemerintah Cina bukan Taiwan, bagaimanapun menentang aktivitas Negeri Tirai Bambu dan pendukung terkuat Taipei.
Mantan Senator AS Chris Dodd, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Richard Armitage, dan James Steinberg tiba di Taiwan pada Rabu (14/4) dengan jet pribadi, yang oleh pejabat Gedung Putih disebut sebagai sinyal pribadi dari komitmen Presiden Joe Biden terhadap Taiwan.
Ketiga pejabat AS tersebut akan bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen pada Kamis (15/4). Juru bicara kantor kepresidenan Taiwan, Xavier Chang mengatakan pertemuan tersebut menunjukkan hubungan yang kokoh dan ekspresi dari dukungan penuh AS terhadap Taiwan.
Ma menambahkan, pertemuan pejabat AS dengan Presiden Taiwan hanya akan memperburuk situasi dan ketegangan di Selat Taiwan. Ia pun mendesak AS untuk tak bermain-main di kawasan tersebut.
“Kami dengan tegas menentang pernyataan berlebihan AS atas apa yang disebut sebagai ancaman militer Cina. Dan dengan tegas menentang AS memainkan kartu Taiwan dan terus mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan,” sambungnya.
“Kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu dan partai progresif demokratik yang berkuasa mencoba untuk menggunakan senjata untuk mencari kemerdekaan. Itu berarti meminum racun dengan harapan memuaskan dahaga, dan hanya akan mendorong Taiwan menuju bencana,” tuntasnya.