Labuhan Merapi Adalah Bentuk Syukur Kepada Tuhan

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menerima uba rampe (perlengkapan) labuhan Merapi dari utusan Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan kemudian menyerahkannya kepada juru kunci Merapi Wedana Suraksohargo Asihono. Serah terima uba rampe labuhan Merapi dilaksanakan pada Jumat (24/2), bertempat di kantor Kapanewon Cangkringan.

Labuhan Merapi merupakan tradisi yang rutin diadakan setiap tahun dalam rangka memperingati tingalan jumenengan Ndalem atau ulang tahun kenaikan tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai raja Keraton Yogyakarta.

Adapun uba rampe tersebut diantaranya terdiri dari Sinjang Kawung Kemplang, Semekan Gadhung, Semekan Gadhung Mlati, Kampuh Paleng, Destar Daramuluk, Destar Udaraga dan Arta Tindhih dan lainnya.

Uba rampe tersebut selanjutnya dibawa ke petilasan Mbah Maridjan yang berada di Kalurahan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, dan akan dibawa ke Sri Manganti yang berada di gunung Merapi untuk prosesi labuhan pada Jumat (24/2) dini hari besok.

Dalam sambutannya, Kustini menyatakan menyambut baik pelaksanaan tradisi labuhan Merapi ini. Tak hanya sekadar tradisi, menurutnya labuhan Merapi ini juga sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan.

“Acara ini juga menunjukkan sikap gotong royong, guyub rukun, dan golong gilig di masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Sleman,” ungkapnya.

Lebih lanjut Kustini juga merasa bangga dengan antusiasme masyarakat dalam melaksanakan kegiatan ini. Antusiasme ini menunjukkan bahwa masih tingginya rasa handarbeni terhadap budaya dan tradisi lokal di tengah gempuran budaya asing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini