Kunjungan Wisatawan di Bantul Turun hingga 10 Ribu Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYA-Pemerintah Yogyakarta telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk bisa berwisata namun tetap menjaga protokol kesehatan.

Namun, walaupun dilonggarkan, destinasi wisata Bantul mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mencatat penurunan mencapai 10.995 orang pada akhir pekan, 21-22 Mei 2022.

“Jumlah ini turun sekitar 24 persen dibanding weekend, seminggu sebelumnya,” ungkap Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi.

Markus membeberkan, pada akhir pekan tanggal 13-15 Mei 2022 lalu capaian wisatawan yang datang ke bantul mencapai 45.036 orang. Jumlah itu menjadi cukup tinggi selama dua bulan terakhir.

Namun pada 21 dan 22 Mei, hanya sekitar 34.041 wisatawan yang berkunjung ke Bantul.

“Kalau pekan kemarin kan bertepatan dengan Hari Raya Waisak jadi banyak wisatawan yang datang. Kalau sekarang kan enggak ada libur panjang jadi wajar kalau turun,” katanya.

Disinggung dengan adanya libur kenaikan Isa Al-Masih pada 26 Mei 2022 nanti, Markus menyebut ada potensi kenaikan wisatawan pada hari raya itu. Kendati begitu, pihaknya tak menargetkan jumlah wisatawan yang datang.

Hingga saat ini wisata Pantai Selatan masih menjadi primadona bagi wisatawan luar DIY. Wisatawan dari Jawa Tengah tercatat paling banyak berkunjung selama 3 bulan terakhir.

“Pertama ada Jateng, lalu DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Banten,” ujarnya.

Dispar, meminta para wisatawan untuk tetap menaati prokes dan ketaatan selama berwisata terhadap potensi penularan Covid-19. Hal itu menyusul masih ditemukannya kasus Covid-19 baru yang menyerang warga Jogja.

Reporter: Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini