Kudeta Militer di Sudan, Presiden Omar Al Bashir Tumbang

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Presiden Sudan Omar Al Bashir terpaksa mengundurkan diri setelah dirinya mengalami tekanan keras dari pihak militer, Kamis 11 April 2019. Saat ini, pihak militer tengah membentuk dewan transisi untuk menjalankan pemerintahan sementara.

Menurut salah satu menteri kepada Arabiya TV, yakni Adel Mahjoub Husein, Bashir digulingkan militer, bahkan rumah dinas kepresidenannya kini sedang dijaga ketat. Kabar terbaru bahkan menyebut Bashir sudah menjadi tahanan rumah.

Stasiun televisi itu juga menayangkan bagaimana prajurit militer dikerahkan di sekitar kementerian pertahanan dan jalan-jalan besar di ibukota.

Sumber lainnya menyebut, militer sempat menyerbu markas Bashis Islamic Movement yang selama ini menjadi komponen utama partai penguasa National Congres.

Militer diduga mengerahkan massa yang melakukan demonstrasi besar-besaran menolak pemerintah Bashir. Di jalan-jalan kota, rakyat Sudan berkumpul meneriakkan slogan anti-Bashir, “Jika dia turun, kami menang.”

Rakyat Sudan dikabarkan telah gerah dengan pemerintahan Bashir selama 30 tahun yang dinilai tak mampu memajukan negara tersebut. Bahkan, saat berhembus isu Bashir akan digantikan oleh salah satu menterinya, rakyat Sudan menolak keras.

Asosiasi Profesional Sudan mengatakan setelah berjuang dengan gigih selama berbulan-bulan dibanjiri air mata, darah dan keringat, mendorong massa untuk turun ke jalan. Mereka pastikan rakyat Sudan tidak akan menerima elit dari rezim Bashir kembali berkuasa.

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini