Kuartal II, Sektor Pertanian Diprediksi Tetap Tumbuh Positif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sektor pertanian diprediksi masih akan tumbuh positif di kuartal II tahun ini, meski pandemi Covid-19 masih melanda.

“Saya kira pertanian masih tetap menjadi andalan selama pandemi berlangsung,” kata Direktur Eksekutif Indef Ahmad Tauhid, baru-baru ini.

Sebagaimana data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan I 2021 lalu, sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 2,95 persen.

Subsektor pangan menyumbang 10,32 persen atau naik dua digit dari angka sebelumnya. Juga sektor hortikultura yang mengalami pertumbuhan 3,02 persen, lalu peternakan 2,48 persen.

Kemudian, BPS juga mencatat sekitar 30 persen tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor pertanian.

Menurut Tauhid, angka tersebut adalah tanda baik dalam sektor pertanian dan pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, banyak terjadi perpindahan atau migrasi warga kota, menuju desa untuk menetap sebagai petani.

“Ini akan menjadi buffer sementara dan mereka akan kembali ke kota begitu ekonomi mulai pulih. Mereka umumnya bekerja pada sektor informal dan UMKM,” ujarnya.

Sementara menurut pengamat pangan Universitas Brawijaya Malang, Mangku Purnomo, pertumbuhan sektor pertanian masih akan berlanjut pada kuartal II 2021 mendatang.

Meski tipis, namun sektor pertanian tetap menjadi sektor andalan.

“Triwulan II akan tumbuh tipis seiring pulihnya sektor pariwisata dan perhotelan. Juga akan tumbuh positif jika dipacu sektor perkebunan sawit, kopi, dan coklat,” kata Mangku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini