Korban Terus Berjatuhan, Virus Corona Telah Membunuh 106 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-106 orang tercatat meninggal dunia akibat virus corona di Cina, dan jumlah ini bakal terus bertambah. Sementara jumlah kasus terbaru dikonfirmasi hampir 1.300.

Dikutip dari AFP, Selasa 28 Januari 2020, di Provinsi Hubei, sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal, dan 1.291 terinfeksi. Dengan demikian, total kasus yang dikonfirmasi secara nasional naik drastis menjadi lebih dari 4.000.

Komisi Kesehatan Hubei mengungkapkan penularan terpantau tetap berasal dari ibu kota Provinsi Hubei, Wuhan. Secara khusus, Cina juga telah mengisolasi Provinsi Hubei, khususnya daerah Wuhan yang diduga merupakan tempat asal virus corona.

Sebagai langkah mitigasi terhadap virus corona, Cina juga memerintahkan pelarangan sementara perdagangan hewan liar. Virus corona diduga tersebar melalui daging hewan liar seperti kelelawar dan ular.

Virus yang menginfeksi saluran pernapasan akut seperti pneumonia itu menebar kekhawatiran global karena dinilai sangat mirip dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pada 2002-2003 menewaskan ratusan orang di Cina dan Hong Kong.

Sejauh ini, virus Corona telah menjadi epidemi nasional di Cina. Beberapa kasus telah dilaporkan di sejumlah negara lain.

Selain di Cina, kasus infeksi virus corona juga terdeteksi di Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, Kamboja, dan Jerman.

Pemerintah Cina sendiri telah memperluas wilayah yang diisolasi. Sejumlah negara telah mengeluarkan imbauan perjalanan ke Cina, termasuk Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini