Konflik Meningkat, Jutaan Warga Yaman Kian Sengsara

Baca Juga

MATA INDONESIA, SANA’A Seorang warga Yaman, Saif al-Ddin Fara dan sembilan keluarganya melarikan diri dari rumah mereka di Kota Haradh hampir lima tahun lalu. Ia menghindari bentrokan antara kelompok pemberontak Houthi dan angkatan bersenjata Arab Saudi di perbatasan utara Yaman.

Saif termasuk di antara jutaan warga Yaman yang rentan yang telah terlantar akibat perang yang tampaknya tak pernah berakhir. Ia kini menghabiskan waktunya di kamp yang penuh sesak, sempit, dan berbahaya.

Saif adalah salah satu dari 47 keluarga Yaman yang tinggal di sebuah kamp untuk pengungsi internal (IDP) di pinggiran ibukota Sana’a yang dikuasai Houthi. Di mana layanan sanitasi paling dasar terbilang langka.

“Kami adalah kelompok rentan yang tinggal di kamp tanpa toilet. Setiap orang, anak-anaknya atau istrinya tidak dapat buang air besar setiap saat dan tidak dapat mandi,” tutur Saif, melansir Epa-Efe.

“Beberapa dari kami harus buang air besar ke dalam kantong plastik di dalam tenda, terutama para perempuan. Kami membutuhkan toilet karena aman bagi lingkungan dan kesehatan, tetapi kami tidak punya apa-apa. Toilet sangat dibutuhkan untuk kelompok rentan ini,” tuturnya.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), krisis kemanusiaan Yaman adalah yang terburuk di dunia, dengan 80 persen dari 30 juta penduduk negara itu sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan, termasuk jutaan pengungsi internal yang tidak memiliki akses ke air minum yang aman dan kebersihan.

PBB memperkirakan bahwa hampir 137.550 orang baru mengungsi di seluruh negara Arab yang dilanda perang tahun 2021, memperingatkan bahwa dana yang sangat terbatas tidak memenuhi kebutuhan kemanusiaan Yaman yang sangat besar.

Selain krisis kelaparan akut, risiko kesehatan dan lingkungan menimbulkan tantangan serius bagi jutaan orang Yaman yang rentan. Sementara pertempuran antara pasukan pemerintah dan Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, terus meningkat.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan bahwa lebih dari 1.200 keluarga Yaman meninggalkan rumah mereka dalam dua pekan pertama tahun 2022. Sehingga jumlah total pengungsi meningkat menjadi lebih dari 4,2 juta sejak perang skala penuh pecah pada Maret 2015.

UNHCR mengatakan bahwa serangan udara dan serangan rudal dalam beberapa pekan terakhir telah menghantam rumah sakit, infrastruktur telekomunikasi, bandara, fasilitas air dan sekolah.

“Skala eskalasi memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah, mempersulit upaya untuk memberikan bantuan, mengancam keamanan regional dan merusak upaya untuk mengakhiri konflik,” Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg dan Koordinator Kemanusiaan dan Kediaman PBB untuk Yaman David Gressly mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Setelah bertahun-tahun konflik bersenjata yang brutal, sistem perawatan kesehatan, air dan sanitasi Yaman telah memburuk di tengah krisis kemanusiaan besar-besaran.

Dalam laporan baru-baru ini yang dikeluarkan oleh layanan kesehatan yang dipegang Houthi, Yaman telah mengalami wabah kolera akut dengan lebih dari 2,5 juta kasus yang dicurigai, termasuk setidaknya 4.000 kematian terkait, dan lebih dari 1,2 kasus malaria sejak Oktober 2016.

Kamp-kamp pengungsi adalah yang terparah karena tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.

“Ada saluran pembuangan di bawah jalan yang dialihkan di luar kamp, ​​​​tempat para wanita buang air besar di malam hari. Hampir 50 perempuan mengantri untuk buang air besar di dalam saluran pembuangan,” kata Saif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini