MATA INDONESIA, JAKARTA – Kondisi pandemi covid-19 di Indonesia relatif lebih baik ketimbang dengan negara tetangga. Tapi, pemerintah tetap berhati-hati dan selalu mengamati perkembangan global varian covid-19.
”Pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus yang tinggi selalu terjadi dengan adanya varian baru. Sehingga kami selalu memonitor varian baru yang ada,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi sadikin usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Senin, 4 April 2022.
Dia menyampaikan lonjakan kasus yang terjadi di Eropa dan Cina saat ini disebabkan oleh varian Omicron BA.2. Varian ini juga sudah masuk Indonesia dan sudah menjadi varian yang dominan.
“Kami beruntung dengan kondisi imunitas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi sehingga varian baru ini tidak menyebabkan adanya lonjakan kasus di Indonesia,” katanya.
Dia mengaku pemerintah optimitis masyarakat bisa melakukan aktivitas bebas dengan kondisi imunitas yang tinggi. Berdasarkan hasil survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 ada November-Desember 2021, sebanyak 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap covid-19.
Artinya 86,6 persen penduduk Indonesia memiliki kekebalan terhadap covid-19 itu pada bulan tersebut. Namun seiring dengan penyelenggaraan vaksinasi covid-19, maka jumlah penduduk yang memiliki kekebalan semakin bertambah.
“Pemerintah merasa yakin bahwa kita bisa melakukan aktivitas secara lebih bebas,” kata Budi.
Pemerintah masih menunggu perubahan status pandemi Covid-19 ke endemi setelah melewati masa lebaran.