Klub-klub Eropa Terdampak Perubahan Jadwal Piala Afrika 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perubahan jadwal Piala Afrika 2021 yang mendadak membuat klub-klub di Eropa mengeluh. Pasalnya, jadwal yang digeser ke 9 Januari-9 Februari 2021 itu berbenturan dengan laga di kompetisi domestik yang padat.

Salah satu yang paling mengeluh adalah pelatih Liverpool Jurgen Klopp. Ia berkata, dengan jadwal baru itu, klub akan kehilangan pemain-pemain andalan mereka, seperti Liverpool yang dipastikan akan kehilangan Sadio Mane dan Mohamed Salah, juga Naby Keita selama sebulan.

Di samping itu, Klopp juga mengkritisi FA, Liga Premier, dan Liga Sepakbola Inggris karena ketidakmampuan mereka untuk menyetujui kalender domestik yang sesuai selama Natal dan sering mengkritik UEFA dan FIFA karena terus menambah jadwal pertandingan.

Menurut Klopp, hal itu mengakibatkan terjadinya peningkatan cedera otot pada pemain dengan profil tinggi belakangan ini. Namun, masalah itu menurutnya kerap kali luput dari perhatian utama penyelenggara liga domestik.

“Aku mendengar tentang Harry Kane, dia mungkin tidak berada di Euro,” ujar Klopp, Jumat 17 Januari 2020.

Menurutnya semua federasi mulai dari FIFA, UEFA dan FA, atau federasi sepak bola di semua negara harus duduk bersama untuk menyelesaikannya. Klopp menilai saat ini FIFA memutuskan hal-hal tanpa berbicara dengan UEFA dan UEFA begitu pula sebaliknya. Ini membuat Liga Champions lebih besar dan kemudian tidak ada yang berbicara satu sama lain.

“Ini adalah tentang pemain. Jika tak ada perubahan, maka saya akan terus mengatakannya. Semua permainan berbeda untuk dimainkan dan tidak ada istirahat untuk para pemain,” kata Klopp.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini