MATA INDONESIA, HIGHLAND PARK – Enam orang tewas usai seorang pria melakukan penemabakan brutal ke arah sebuah pawai. Saksi mata mengisahkan momen mengerikan tersebut.
Pria bernama Robert E Crimo III berusia 22 tahun sudah ditetapkan sebagai tersangka. Hingga kini, polisi masih melakukan pencarian tersangka.
Robert melepaskan tembakan dari atap sebuah toko ke arah pawai yang diadakan merayakan hari Kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli. Enam orang tewas dimana lima di antaranya meninggal di tempat sementara 24 orang luka-luka dilarikan ke rumah sakit.
Robert diduga sudah menargetkan peserta pawai secara acak dengan senapan bertenaga tinggi. Pria bersenjata itu melepaskan tembakan ke arah pawai sekitar pukul 10.15 waktu setempat, hanya beberapa menit setelah pawai dimulai.
Pawai itu menampilkan kendaraan hias, marching band, dan hiburan lainnya untuk masyarakat sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.
Anand, seorang saksi mata yang jaraknya sekitar 100 meter dari penembakan mengatakan, awalnya dia mengira mendengar suara mobil terbakar sebelum akhirnya dia melihat banyak orang berlarian dan langsung menyadari apa yang terjadi.
“Itu adalah jenis senjata yang melepaskan banyak peluru dalam waktu yang sangat singkat. Sangat keras. Lalu terjadi keheningan,” ujarnya, dikutip dari BBC, Selasa 5 Juli 2022.
Anand tak menyangka tragedi penembakan terjadi di kota yang terletak di pinggiran.
“Saya merasa sangat aman di sini dan ini sangat tidak nyata. Kami bersembunyi di tempat penampungan sekarang tetap aman, ada orang yang menangis. Ini bukan perasaan yang baik sama sekali,” katanya.
Saksi mata lain, Noel Hara mengatakan, dia sedang sarapan setelah mengantar putranya ke pawai ketika terjadi insiden penembakan tersebut.
“Sekitar 30 orang tiba-tiba datang berteriak dan kami mengunci diri di kamar mandi. Beberapa saat kemudian, mereka mengevakuasi kami karena mengira penembaknya mencoba masuk dari pintu belakang,” ujarnya.
