Ketum PBNU Minta PKB Sadarkan Kiai yang Tak Percaya Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat ini masih banyak kiai yang tidak percaya dengan Covid-19 juga tidak percaya program vaksinasi. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.

Untuk itu dirinya meminta bantuan kader PKB untuk menyadarkan para kiai ini.

“Tolong saya minta dibantu sama PKB-lah, bagaimana menyadarkan kiai. Karena beberapa kiai, yang masih tidak percaya dengan adanya Covid-19,” ujarnya.

Kiai tersebut, lanjut Said, menganggap vaksinasi Covid-19 sebagai agenda pembantaian massal. “Masih tidak percaya dengan vaksin, suuzan bahwa vaksin itu merupakan pembantaian massal,” katanya.

Said bilang, dampak dari hal ini akan sangat berbahaya. Apalagi nanti banyak yang menilai NU tidak nasional, Islam tidak rasional dan bertentangan dengan ilmu pengetahuan.

“Ada orang nanti memahami bahwa NU tidak nasional, atau malah lebih umum lagi nanti Islam tidak rasional, Islam bertentangan dengan ilmu pengetahuan, Islam tidak realistis, NU tidak realistis, NU berpikir sangat kuno, dan tidak sesuai dengan tuntutan zaman, seperti itu nanti bahayanya,” ujarnya.

Dalam dua tahun ini, Said mengaku tidak berhenti menyadarkan warga NU betapa bahayanya Covid-19. Ia mengajak semua pihak, termasuk para kiai untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19.

“Maka ayo sukseskan vaksinasi, itu masih ada kiai, ya bukan kiai kecil lah lagi, bukan kiai imam musala, yang masih nggak percaya Covid-19, suuzan dengan kebijakan vaksinasi, tolong PKB juga harus menyadarkan bersama-sama,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini