MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa Ketersediaan vaksin Covid-19 di Tanah Air, baik dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero) maupun program Vaksinasi Gotong Royong diperkirakan cukup untuk mendorong percepatan pemulihan dunia usaha.
Hal itu kata dia dimungkinkan seiring dengan penurunan tingkat penularan Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, yakni di level 2.000 – 3.000. Sebelum kemudian kembali naik ke level 4.000 – 5.000 selama masa libur hari raya Idulfitri 2021.
Dia menilai, penurunan tingkat penularan sangat berpengaruh bagi kegiatan usaha di sektor riil. Keleluasaan dalam berkegiatan di sektor padat karya, jelasnya, akan memberika efek pasti terhadap kapasitas produksi perusahaan.
Bahkan, sambungnya, lebih dari 30 juta dosis vaksin yang disediakan untuk pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong diperkirakan bagi pelaku usaha sektor padat karya.
“Jika tingkat efektivitas vaksin Covid-19 tinggi, sudah pasti meningkatkan produktivitas sektor padat karya,” ujar Hariyadi.
Kendati demikian, dirinya menilai perihal vaksin bagi dunia usaha masih berhadapan dengan kemampuan perusahaan dalam mengakses vaksin. Terutama, sebagian perusahaan tekstil yang disebut-sebut tidak mampu mengakses vaksin karena masih bermasalah secara finansial akibat terdampak Covid-19.
Sementara itu, perlu waktu lebih lama bagi perusahaan yang mau tidak mau harus mengikuti program vaksinasi pemerintah. Sejauh ini, PT Bio Farma (Persero) baru mendistribusikan 37 juta vaksin dari total lebih dari 360 juta dosis untuk memvaksinasi 181,2 juta penduduk hingga awal 2022.
Namun, dia menilai perusahaan-perusahaan dengan kemampuan terbatas tersebut dapat mengatur strategi untuk dapat mengakses program vaksinasi yang diselenggarakan oleh swasta, yakni Vaksinasi Gotong Royong.
“Perusahaan dengan kondisi finansial terbatas bisa mengatur strategi. Misalnya, dengan memvaksinasi sebagian pekerja terlebih dahulu,” katanya.