Ketegasan Aparat Keamanan Terhadap KST Papua Bantu Tingkatkan Keamanan Bagi Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pendekatan lunak atau soft approach dinilai harus terus dilakukan agar situasi kondusif tetap terjaga di Tanah Papua. Namun pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta tetap mengingatkan agar aparat keamanan tetap tegas terhadap kelompok separatis dan teroris (KST) Papua yang menggunakan kekerasan.

Hal ini bertujuan agar masyarakat aman dan tidak menjadi korban kebrutalan kelompok tersebut.

“Namun demikian terhadap aksi-aksi bersenjata yang tidak bisa diatasi dengan pendekatan lunak, maka aparat wajib melakukan pendekatan lain termasuk menggunakan kekuatan senjata demi melindungi masyarakat agar tidak menjadi korban,” kata Stanislaus.

Stanislaus juga mengemukakan jika metode pendekatan lunak harus dilakukan beriringan dengan pendekatan keamanan. Tujuannya agar terciptanya situasi aman dan kondusif di Tanah Papua.

“Optimal atau tidak pendekatan lunak harus terus dilakukan untuk menghasilkan situasi yang terbaik,” kata Stanislaus Riyanta kepada Mata Indonesia News, Selasa 25 Januari 2022.

Sementara itu, pendekatan lain juga terus dilakukan khususnya oleh Densus 88 Antiteror Polri. Pendekatan hukum berkelanjutan terhadap KST Papua akan diterapkan supaya mereka tidak hanya akan berakhir di penjara. Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Martinus Hukom menegaskan bahwa hal ini bertujuan untuk meredakan ketegangan antara yang aparat keamanan dan pelaku yang ditangkap.

“Selama ini kita melakukan penegakan hukum, penangkapan lalu mencaro fakta-fakta hukum perbuatan-perbuatan pidananya. Lalu kita membawa mereka ke penjara. Apa yang terjadi, dendam, ketegangan antara yang ditangkap dan yang menangkap,” kata Martinus.

Kondisi ini bisa berbeda jika pendekatan anti-terorisme terhadap pelaku kekerasan dilakukan dengan optimal. Adapun pendekatan tersebut meliputi pendekatan psikologi, pendekatan budaya, pendekatan sosial dan pendekatan kesejahteraan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini