MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini food estate menjadi salah satu program utama yang tengah digarap pemerintah di Kalimantan Tengah (Kalteng), Sumatera Utara (Sumut), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan program tersebut merupakan upaya persiapan ketahanan pangan nasional dalam rangka merespons data Food and Agriculture Organization (FAO) terkait peringatan dini dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap ketahanan pangan.
Mentan menekankan, ketersediaan pangan memadai untuk seluruh rakyat Indonesia menjadi fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan).
”Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional, yaitu menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor,” ujarnya, Minggu 22 Agustus 2021.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, food estate yang telah dirancang sejak 2020 tersebut memiliki beberapa target capaian yang ingin diraih hingga 2024.
Capaian pertama, kata Ali, adalah terlaksananya penataan ruang dan pengembangan infrastruktur wilayah untuk kawasan sentra produksi pangan yang berkelanjutan.
“Kedua, meningkatnya produksi, indeks pertanaman, dan produktivitas pangan melalui pertanian presisi,” sebutnya.
Adapun capaian ketiga adalah terbangunnya sistem logistik, pengolahan dan nilai tambah, distribusi dan pemasaran berbasis digital.
Kemudian capaian keempat adalah terbangunnya korporasi pertanian yang mampu dan berdaya guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani.
Capaian terakhir adalah meningkatnya daya dukung ekosistem hutan dan gambut untuk mendukung keberlanjutan kawasan sentra produksi pangan.