MATA INDONESIA, YERUSALEM – Perdamaian di bumi Palestina akan semakin sulit terwujud. Jumat 2 Juli 2021, Israel kembali melakukan serangan udara ke Gaza, Palestina.
Serangan itu menurut militer Israel dilakukan sebagai balasan atas peluncuran balon api dari wilayah Palestina. Dilansir dari AFP, dalam pernyataanya Hamas menuding Israel melakukan serangan ke tempat pelatihan. Beruntungnya, tidak ada korban yang dilaporkan.
Pihak militer Israel mengatakan serangan itu dilakukan untuk membalas balon api yang dikirimkan ke wilayah Israel oleh kelompok Hamas. Israel mengaku bahwa serangan yang dilakukan pesawat jet mereka untuk menghancurkan lokasi pembuatan senjata Hamas.
”Menanggapi balon pembakaran yang ditembakkan ke wilayah Israel hari ini, jet tempur menyerang sebuah lokasi pembuatan senjata milik organisasi teror Hamas.”
Kamis 1 Juli 2021 beberapa bola api dikirim dari Gaza dan memicu empat kebakaran kecil di wilayah Eshkol selatan, di perbatasan Gaza. ”Api itu kecil dan tidak berbahaya dan dengan cepat dapat dikendalikan.””Seorang penyelidik kebakaran menetapkan bahwa semua kebakaran disebabkan oleh balon api.”
Tidak ada indikasi langsung mengenai kelompok yang berbasis di Gaza yang bertanggung jawab atas peluncuran balon tersebut.
Pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza serta kelompok bersenjata Palestina lainnya yang berbasis di daerah itu diawali di awal tahun 2021 dan berakhir pada 21 Mei dengan deklarasi gencatan senjata.
Ada beberapa gejolak sejak gencatan senjata, termasuk serangkaian peluncuran balon api yang pada Juni 2021 lalu. Israel membalas dengan serangan udara. Setelah baku tembak pada 18 Juni, panglima militer Israel memerintahkan pasukan untuk siap terhadap berbagai skenario, termasuk dimulainya kembali permusuhan.
Sejak kasus ini muncul di awal 2021, konflik Israel dan Palestina telah menewaskan 260 warga Palestina termasuk beberapa pejuang. Di Israel, hanya 13 orang tewas, termasuk seorang tentara akibat roket yang ditembakkan dari Gaza.
Sejak Hamas menguasai Wilayah Gaza pada 2007, Israel telah memblokade wilayah ini