Pasca pemilu, pentingnya kerukunan lintas agama tidak dapat diremehkan, terutama saat memasuki fase Pilkada. Kerukunan ini menjadi landasan bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai. Mari kita perkuat komitmen kita untuk menjaga kedamaian dan stabilitas sosial, demi mewujudkan Pilkada yang aman dan sukses di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Mimika.
Dalam rangka menciptakan suasana damai dan harmonis menjelang Pilkada, Polres Mimika telah menggelar acara syukur dan doa bersama lintas agama di Aula Mapolres Mimika pada Jumat, 17 Mei 2024. Acara ini merupakan langkah nyata untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat guna memastikan keberlangsungan proses demokrasi yang damai dan tertib.
Dalam sambutannya, Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra, menekankan bahwa doa bersama ini merupakan ungkapan syukur atas terselenggaranya Pemilu di Kabupaten Mimika yang berjalan dengan aman dan damai. Ia berharap, dengan doa ini, Pilkada yang akan datang juga dapat berlangsung dengan lancar dan damai.
Menurutnya, kerukunan lintas agama menjadi fondasi yang kuat dalam mewujudkan pesta demokrasi yang aman dan sukses. Ajakan untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan keamanan disampaikan kepada seluruh elemen masyarakat.
Ketua FKUB Kabupaten Mimika, Ignatius Adii, dalam sambutannya juga menegaskan komitmen FKUB untuk selalu bekerja sama dengan aparat keamanan dalam menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas) di Mimika, demi suksesnya Pilkada damai di Kabupaten Mimika.
Ia menyampaikan apresiasinya kepada aparat keamanan, khususnya anggota Polri, yang telah bekerja keras dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Mimika. FKUB berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan demi menjaga keamanan dan kedamaian selama berlangsungnya Pilkada.
Acara doa bersama lintas agama ini diadakan secara bergiliran oleh perwakilan dari berbagai agama, seperti Islam, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kristen Protestan. Masing-masing perwakilan menyampaikan doa dengan harapan agar Pemilu dan Pilkada di Kabupaten Mimika dapat berlangsung dalam suasana yang damai dan harmonis.
Ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai elemen masyarakat dan aparat keamanan di Mimika untuk menjaga kedamaian dan stabilitas selama proses demokrasi berlangsung. Harapannya, melalui kegiatan seperti ini, kerukunan antarumat beragama semakin kuat dan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Mimika.
Pentingnya peran tokoh agama dalam menciptakan kerukunan pasca pemilu tidak dapat dipungkiri. Menurut Dr. H. Kasno Sudaryanto, M.Ag., seorang dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya, pemilu 2024 ini berjalan dengan lancar dan damai, salah satunya berkat peran aktif umat beragama dalam meningkatkan toleransi dan saling pengertian.
Kasno juga menyoroti peran anak muda yang semakin aktif dan memahami dunia politik, sehingga mampu memberikan edukasi kepada yang lebih tua.
Prof. Dr. Philip K. Widjaja, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dalam dialog yang sama, menambahkan bahwa gotong royong menjadi salah satu cara efektif untuk mempererat kerukunan antarumat beragama.
Gotong royong mencerminkan sikap saling membantu tanpa memandang agama, yang sangat diperlukan untuk memperkuat ikatan sosial.
Bhabinkamtibmas Polsek Caringin Polres Sukabumi, Aipda Udin, dalam kegiatan silaturahmi door to door system (DDS), mengajak umat beragama untuk terus menjaga kondusifitas dan saling menghormati, terutama pasca Pemilu. Ia juga mendorong agar ronda malam diaktifkan kembali untuk menjaga keamanan lingkungan. Langkah ini penting untuk memastikan kerukunan dan stabilitas sosial.
Di Jayapura, Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Rudolf Renwarin menghadiri Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang bertujuan untuk mensukseskan Pilkada Damai di Tanah Papua. Ia menekankan bahwa kerukunan antar umat beragama adalah prinsip penting dalam masyarakat yang beragam. Melalui dialog dan sikap saling menghormati, kesalahpahaman dapat dikurangi dan kerukunan dapat diperkuat.
Selain itu, Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV di Manokwari, Papua Barat, juga dijadikan momentum untuk mempererat kerukunan antarumat beragama. Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, Jeans Marie Tulung, menyatakan bahwa Pesparawi harus menjadi ajang untuk memperkuat kerukunan dan toleransi, bukan hanya mencari juara.
Panitia diharapkan menyediakan akomodasi bagi peserta di rumah-rumah warga dari berbagai agama, untuk membangun kebersamaan dan moderasi beragama.
Pesparawi di Manokwari terpilih sebagai tuan rumah karena tingkat kerukunan dan toleransi beragama yang tinggi. Melalui acara ini, diharapkan masyarakat dapat menampilkan moderasi beragama dan membangun kebersamaan.
Pemprov Papua Barat, Pemkab Manokwari, dan forkopimda diharapkan dapat melibatkan seluruh pimpinan gereja dalam pelaksanaan Pesparawi, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan sukses pada 2025.
Menjaga kerukunan lintas agama pasca Pemilu dan dalam rangka menyukseskan Pilkada damai adalah tugas bersama yang memerlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Dengan memperkuat toleransi dan saling pengertian, kita dapat menciptakan suasana yang harmonis dan damai, yang akan mendukung proses demokrasi berjalan dengan lancar.
Mari kita semua berperan aktif dalam menjaga kerukunan ini, demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.