MATA INDONESIA, JAKARTA –BMKG kabarnya berencana memasang alat pendeteksi getaran gempa atau seismograf di 10 titik di ibu kota baru, Kalimantan Timur.
Pemasangan ini adalah bentuk antisipasi, meskipun diketahui, dalam sejarah getaran gempa di Kalimantan Timur termasuk dalam skala kecil atau jarang terjadi.
“Kita ketahui, ada sesar meratus dan sesar kecil lainnya. Artinya di situ ada potensi gempa tapi kecil,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Bambang Setyo Prayitno di Samarinda, Selasa 28 Januari 2020.
Pemasangan seismograf itu akan mulai dilakukan tahun ini. Bambang berkata, sebenarnya alat serupa sudah ada di Balikpapan, namun pemerintah berencana menambahnya lebih banyak lagi.
“Seismograf itu untuk mendeteksi getaran. Sesuai tipe getaran, yang disebabkan gempa. Kalau vulkanik, bukan tupoksi BMKG, mkelainkan PVMBG,” ujarnya.
Bambang menjelaskan, dia dan timnya sudah bertemu BPBD Kalimantan Timur di Samarinda, untuk melakukan koordinasi rencana survei di kawasan ibu kota baru, sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.