MATA INDONESIA, HONG KONG – Bos media Apple Daily sekaligus pengkritik keras Pemerintah Cina, Jimmy Lai, dijebloskan ke penjara bersama 9 aktivis lain yang dinyatakan bersalah terkait protes pro-demokrasi pada 2019.
Jimmy Lai yang merupakan salah satu taipan bisnis Hong Kong ini dihukum 12 bulan penjara dalam sebuah sidang singkat dengan tudingan berkumpul secara tak sah.
Selain Jimmy Lai, sembilan aktivis lainnya juga dihukum karena ikut serta dalam unjuk rasa pada 18 Agustus 2019. Tiga lainnya dihukum terkait protes terpisah pada 31 Agustus.
Lai menjadi sosok paling terkenal yang ditangkap berdasarkan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh Cina pada Juni 2020. Lai adalah suara pro-demokrasi terkemuka dan pendukung protes yang meletus tahun lalu.
Pada bulan Februari 2021, pria yang juga memegang kewarganegaraan Inggris, didakwa dengan perkumpulan ilegal dan intimidasi. Ia kemudian dilepaskan oleh polisi.
Media pemerintah Cina, Global Times, pada Senin 12 April 2021 menyebut Lai sebagai “pendukung kerusuhan” dan menuding surat kabarnya telah “memicu kebencian, menyebarkan desas-desus, dan mencoreng otoritas Hong Kong dan Cina daratan selama bertahun-tahun”.
Global Times juga melaporkan bahwa dua putra Lai serta dua eksekutif senior Next Digital juga telah ditangkap. Lai sempat dibawa melewati kantor-kantor dalam keadaan diborgol.
Proses penangkapan ini dramatis. Hampir 200 petugas polisi menyerbu ruang redaksi Apple Daily, mengejutkan banyak orang yang sedang bekerja. Lai dibawa dalam keadaan terborgol. Polisi juga mengonfirmasi di Facebook bahwa tujuh pria berusia 39-72 ditangkap, namun nama Lai tidak disebutkan.
Kepada wartawan BBC Grace Tsoi, salah seorang karyawan memberitahunya bahwa rekan-rekannya meski kaget namun kondisinya tenang. Hal ini dikarenakan mereka sudah mengetahui suatu saat pasti hal ini akan terjadi ketika Undang-Undang Keamanan Nasional disahkan.
Selain dituding menjadi pendukung kerusuhan, Lai juga dikenal sebagai pengkritik hebat. Kritikannya ditujukan pada pemerintah Hong Kong dan kehadiran Pemerintah Cina Beijing. Karena kritikannya, ia seringkali dicap dengan “Geng Empat” yang memicu kerusuhan di kota.
Pemerintahan Beijing sempat marah saat Lai bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tahun lalu.
Siapakah Jimmy Lai ? ia merupakan pengusaha yang memiliki kekayaan 1 Miliar dolar Amerika. Sebelum ditetapkan menjadi tersangka, kehidupan Jimmy Lai dimulai dari bisnis pakaian. Melihat keuntungan lebih, Lai memutuskan mendirikan media bernama Apple Daily yang seringkali mengkritik kebijakan pemerintah Hong Kong dan Cina daratan.
Bisnis medianya berkembang pesat. Pada 2019, Chinese University of Hong Kong mengatakan surat kabar harian itu menjadi media berbayar dan menjadi yang paling banyak dibaca di Hong Kong, baik cetak dan online.
Di tahun yang sama, Jimmy Lai juga ikut menentang kebijakan Pemerintahan Beijing yang semakin ketat di Hong Kong dengan mendukung dan mengikuti unjuk rasa yang menuntut reformasi. Pada 30 Juni, ketika undang-undah telah disahkan Lai berkata pada BBC bahwa ini merupakan “lonceng kematian untuk Hong Kong”.
Ia memperingatkan bahwa Hong Kong akan korup seperti Cina Daratan. Tanpa aturan hukum, orang yang berbisnis di sini tidak mendapat perlindungan.
Sementara saat diwawancarai AFP, Lai mengatakan ia sudah siap untuk dipenjara. Selama dipenjara ia akan membaca buku-buku yang belum ia baca dan bersikap positif.
Reporter : Rama Kresna Pryawan