MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepolisian Thailand mendapat perintah menyelidiki empat media independen dan kelompok demonstran terkait liputan unjuk rasa. Dikatakan bahwa mereka menentang tindakan kedaruratan soal pembatasan informasi yang diberlakukan pemerintah Thailand.
Sebagaimana diketahui, politik dalam negeri Thailand tengah bergejolak menyusul aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan para pengunjuk rasa anti-pemerintah.Para demonstran berteriak, menuntut Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha turun dari kursi jabatannya.
Bukan hanya itu, pengunjuk rasa juga meminta reformasi monarki Thailand dengan membatasi kekuasan Raja Maha Vajiralongkorn. Mereka menilai, sistem yang diterapkan sang Raja kian memperkuat pengaruh militer dalam politik selama beberapa tahun belakangan ini.
“Kami menerima informasi dari unit intelijen yang prihatin bahwa bagian dari konten dan informasi yang menyimpang telah digunakan dan disebarkan untuk menimbulkan kebingungan, serta memicu keresahan masyarakat,” kata Juru Bicara Kepolisian, Kissana Phathanacharoen dalam konferensi pers, melansir Reuters, Senin, 19 Oktober 2020.
Kissana menambahkan bahwa regulator penyiaran dan Kementerian Digital Thailand akan menyelidiki serta mengambil tindakan yang sesuai. Ia juga menegaskan, pemerintah tidak memiliki rencana untuk mengekang kebebasan pers.