
MATA INDONESIA, JAKARTA-Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, menjadi wadah bagi pemerintah Indonesia untuk memujudkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
“Kemarin, Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik diluncurkan Presiden Joko Widodo. Hal ini merupakan wujud komitmen dari BUMN untuk transisi energi dan pengembangan energi baru terbarukan,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengutip akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta.
Dia berharap kolaborasi tersebut dapat mendukung percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengapresiasi langkah perusahaan-perusahaan dari hulu sampai hilir untuk memulai pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dalam rangka mencapai target nol emisi pada 2060.
Dia berharap melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir tersebut dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik.
PT Pertamina (Persero) berkomitmen mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik melalui skema kolaborasi yang inklusif untuk mewujudkan target nol emisi Indonesia pada 2060.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan telah berkolaborasi dengan Gojek, Electrum, Gesit, Gogoro, dan Perusahaan Baterai Indonesia (IBC) untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.
Nicke menjelaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik harus terintegrasi dalam satu rantai nilai, sehingga Pertamina berkomitmen untuk mendorong agar target-target yang ditetapkan pemerintah dapat tercapai.