Kemenag RI Beri Pendampingan Pengelolaan Dana Zakat Baznas Sleman

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Tim Audit Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI melakukan audit syariah atas pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan dana sosial pada Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Sleman. Kedatangan Tim Audit Kemenag RI diterima langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bertempat di Ruang Rapat Sembada Kantor Serkrtariat Daerah Sleman, Selasa (13/6).

Ketua Tim Audit Syariah Kemenag RI, Miftakhul Huda mengatakan pelaksanaan audit syariah ini kegiatan yang bersifat pendampingan atau konsultasi terkait pengelolaan dana keagamaan yang pada Baznas Kabupaten Sleman.

“Kegiatan ini (audit syariah) mengedepankan pendampingan dan konsultasi terkait pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan dana keagaman lainnya yang dikelola Baznas Sleman, juga untuk memastikan dana dikelola dengan profesional dan disampaikan kepada yang berhak menerima,” jelasnya.

Adapun audit syariah yang bersifat pendampingan ini meliputi manajemen kelembagaan, pengumpulan dana, pendistribusian dan pendayagunaan, serta kepatuhan terhadap standar syariah.

Lebih lanjut, Miftakhul Huda menjelaskan audit syariah dilakukan di dua tempat yang terbagi dua tim, pertama di Kota Yogyakarta dan kedua di Kabupaten Sleman dan dilaksanakan secara serentak. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama satu minggu.

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik adanya pelaksanaan audit syariah Inspektorat Kemenag RI di Kabupaten Sleman. Ia menyebut kedatangan Tim Audit Inspektorat Kemenag RI semakin memotivasi kami untuk lebih semakin profesional dalam mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah di Kabupaten Sleman.

“Saya sangat mendukung pelaksanaan audit syari’ah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh yang dikelola oleh Baznas Kabupaten Sleman,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Kustini menyampaikan bahwa penghimpunan dana oleh Baznas Sleman mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ia mengungkapkan pada tahun 2022, Baznas Sleman berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 9.5 miliar. Capaian tersebut naik 42% dari 6.9 miliar di tahun 2021.

Sementara dana yang telah ditasyarufkan sebesar Rp 7.6 miliar dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 28.603 orang.

“Pentasyarufan tersebut melalui 5 program unggulan Baznas yakni Sleman Taqwa, Sleman Cerdas, Sleman Makmur, Sleman Sehat dan Sleman Peduli,” jelas Kustini.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan harapannya dengan adanya audit syariah dan pendampingan pengelolaan dana Baznas Sleman, dapat menjadi motivasi untuk senantiasa profesional dalam mengelola dana yang dipercayakan Muzaki kepada Baznas Sleman sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Sleman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini