MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaya mengatakan bahwa kesejahteraan manusia banyak bergantung pada laut. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat Indonesia, terutama generasi milenal untuk mencintai, melindungi, dan menjaga laut.
Menurut Sjarief, laut yang sehat akan menghasilkan ikan yang sehat dan kaya akan sumber protein hewani dan sumber daya hayati tumbuhan. Selain itu, laut yang sehat juga dapat dikembangkan untuk pelayanan jasa dan pariwisata, sehingga dapat menopang sektor kesehatan dan perekonomian nasional.
“Ini konsepsi kita, laut memberi kita makan, menghubungkan kita, melindungi, dan menghibur kita. Jadi konsepsi laut harus sehat menjadi syarat utama karena laut akan memberikan kehidupan kepada kita,” kata Sjarief Widjaja dalam siaran pers, Kamis, 1 Juli 2021.
Pada kesempatan tersebut, Sjarief menyampaikan bahwa laut yang sehat dan terbebas dari sampah menjadi syarat utama konsepsi ekonomi biru yang saat ini dikembangkan oleh KKP, yang berkelanjutan, efisien, tanpa limbah, keadilan inklusif, pertumbuhan ekonomi, dan kesadaran publik.
“Ada beberapa indikator utama bagaimana laut ini menjadi sehat supaya tidak mengalami kerusakan. Meskipun ada perubahan iklim, bleaching di terumbu karang, kita harus mengembalikan ekosistem-ekosistem seperti mangrove, padang lamun, terumbu karang,” sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggona mengatakan bahwa penerapan konsep ekonomi biru adalah untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjuan. Sebab menurutnya hal ini penting untuk kehidupan umat manusia di masa mendatang, untuk itu perlu didukung penguatan penelitian.
“Penerapan prinsip ekonomi biru yang didukung riset diharapkan mendorong kesejahteraan warga dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan, serta menjaga ekosistem tetap lestari,” tutur Menteri Sakti.
