Kehampaan Tujuan Hidup Rentan Terjerat Radikalisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kehampaan dalam menjalani kehidupan membuat orang rentan terjerat dalam ideologi radikalisme. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai bahwa ada orang yang sudah mapan baik dari segi pendidikan dan ekonomi tertarik dengan radikalisme.

“Ada beberapa kasus orang yang sudah sangat mapan, pendidikan tinggi, ekonomi mapan, tapi akhirnya mencari-cari sesuatu yang dibutuhkan lalu ketemu dengan ideologi radikal tersebut,” kata Stanislaus Riyanta kepada Mata Indonesia News, Rabu 10 Maret 2021.

Fenomena ini juga terjadi di Jepang yaitu banyak kalangan terdidik mulai dari dokter hingga ilmuwan rela menyerahkan hartanya kepada kelompok radikal seperti Aum Shinrikyo.

Peneliti terorisme dari Muslim Crisis Center Robi Sugara juga pernah menegaskan bahwa faktor ekonomi tidak selalu menjadi faktor utama radikalisasi. Menurutnya, faktor pertama adalah minimnya pengetahuan soal agama.

“Itu kan mereka belajar Islamnya instan simple, di permukaan. Islam itu pakai cadar, Islam itu pakai jilbab, Islam itu berjenggot. Kemudian narasi jeleknya Islam itu ditindas di internasional, Islam itu dipojokkan, dan sebagainya. Nah kelompok-kelompok yang rentan itu seperti itu,” kata Robi.

Ia memberikan contoh seorang pelaku utama aksi teror di Surabaya bernama Dika Supriyanto. Menurutnya Dika memiliki latar belakang ekonomi yang baik namun pemahaman agama yang kurang.

Selain itu, Robi juga mengambil contoh sosok Ahbar, sosok WNI yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror 2017 lalu.

“Ia ingin membuktikan khilafah itu benar adanya, hadis-hadis akhir zaman itu benar dan adanya di Suriah. Ia bahasa Arabnya bagus, pemahaman keagamaan dari sisi literature-literaturenya bagus, kemudian ingin membuktikan,” kata Robi.

Fenomena ini membuktikan bahwa orang dengan perekonomian mapan juga bisa terpengaruh oleh ideologi radikalisme.

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bupati Sleman Apresiasi Sebagai Sarana Menyatukan Warga

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri Kirab Budaya dalam rangka Merti Desa ‘Mbah Bregas’ Kalurahan Margoagung, Seyegan yang digelar di Balai Ringin Ngino, Sabtu, (4/5). Pada kesempatan tersebut, Kustini juga turut melakukan prosesi penuangan 7 kendi air suci di Ringin Ngino Mbah Bregas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini