MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah melakukan kajian untuk pengembangan pelabuhan perikanan nusantara (PPN) menjadi kawasan minapolitan di Tanjungpandan, Belitung.
Minapolitan yakni konsepsi pembangunan ekonomi yang berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan pembangunan.
Pembangunan kawasan minapolitan oleh KKP langsung ditanggapi oleh Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto.
Menurutnya, kawasan minapolitan bisa sebagai salah satu penopang perekonomian nasional.
Ia mengatakan tidak hanya perikanan tangkap yang dapat digenjot di kawasan tersebut. Perikanan budidaya, pengolahan dan ekspor, industri pertanian serta pertanian menjadi nilai jual.
“Tentu saja kami akan mendukung hal ini menjadi program nasional Pemerintah Indonesia. Kontribusi pemikiran insinyur Indonesia yang sehari-hari bertugas di pemerintah, perguruan tinggi maupun sektor swasta kita kolaborasikan dalam bentuk proposal,” katanya.
Direktur Kepelabuhanan Perikanan KKP Frits P Lesnussa mengatakan pengembangan kawasan pelabuhan perikanan ini nantinya akan terintegrasi tidak hanya untuk aktivitas perikanan, namun juga pertanian dan pariwisata berbasis mina agro eco tourism.
“Penyiapan lahannya saat ini masih dalam pembahasan dan akan dibantu disiapkan oleh Bapak Bupati. Kawasan PPN Tanjungpandan saat ini 4,93 hektar dan rencananya akan kita kembangkan hingga 20 hektar,” ujarnya, Senin 15 Februari 2021.
Dia menjelaskan posisi geografis Kabupaten Belitung yang sangat strategis, di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)1 dan di perlintasan jalur Singapura-Australia menjadi alasan PPN Tanjungpandan perlu dilakukan pengembangan.
Selain itu, juga karena potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah karena berdampingan dengan Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Bangka.
“Jadi berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), perairan Bangka Belitung menjadi bagian dari WPPNRI 711 dan WPPNRI 712 dengan total potensi perikanan mencapai 2.108.758 ton per tahun,” katanya.