MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Mantan taipan minyak, Mikhail Khodorkovsky mengatakan bahwa penangkapan kritikus Kremlin, Alexei Navalny adalah upaya Presiden Vladimir Putih menunjukkan bahwa ia masih menjadi “anjing top” di Rusia.
“Putin merasa dia harus menunjukkan bahwa dia adalah hewan utama dalam kawanan atau … orang akan percaya bahwa dia bukan lagi anjing yang terbaik,” kata Khodorkovsky kepada Reuters di London.
“Satu-satunya hal yang membela Putin adalah persepsi … bahwa dia adalah anjing teratas –yang telah ditempatkan lagi dalam keraguan,” sambung pria berusia 57 tahun itu.
Khodorkovsky pun menyerukan negara-negara Barat untuk bertindak, ketimbang mengadakan dialog dengan Presiden Putin. Menurutnya, Navalny kini menghadapi satu dekade kurungan penjara, sama seperti dirinya setelah menantang Kremlin.
Sebagai catatan, Navalny ditahan dalam penahanan pra-sidang selama 30 hari pada Senin (18/1), lantaran melanggar ketentuan hukum penjara yang ditangguhkan –satu hari setelah ia kembali dari Jerman di mana ia dirawat. Tes militer Jerman mengungkapkan bahwa Navalny diracun dengan zat yang mematikan, yakni agen saraf Novichok.
Namun, temuan Jerman ini dibantah pihak Kremlin. Kremlin juga mengatakan bahwa Navalny harus menghadapi pengadilan, seperti warga negara Rusia lainnya yang melakukan kesalahan.
Khodorkovsky yang pernah menjadi orang terkaya di Rusia, ditangkap di sebuah pesawat di Siberia tahun 2003 akibat tuduhan penggelapan pajak dan penipuan. Ia pun menghabiskan waktu di penjara selama 10 tahun! Perusahaan minyaknya yang dulu perkasa, Yukos pun terpecah belah.
“Situasi saya benar-benar analog. Tidak ada pilihan lain, menyerah atau kembali berperang –jadi Navalny benar-benar melakukan hal yang benar,” lanjutnya.