Kasus Covid-19 Melonjak, Masker Kain Tidak Dianjurkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lebih dari setahun, virus corona menyerang dunia. Berbagai pihak terus mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin daalam menjalanlan protokol kesehatan demi mencapai target, memutus rantai kasus infeksi Covid19 atau setidaknya mengendalikan kasus infeksi virus yang telah menewaskan 3,8 juta jiwa itu.

Salah satu cara adalah, masyarakat diminta untuk memakai masker saat harus bepergiaan ke luar rumah. Sekalipun sudah mendapatkan vaksinasi virus corona, memakai masker ke luar rumah masih tetap dianjurkan.

Dr. Dirga Sakti Lambe yang merupakan vaksinolog dan spesialis penyakit dalam mengatakan bahwa penggunaan masker kain tiga lapis saat ini tidak disarankan, kecuali apabila Anda melapisinya dengan masker bedah. Dengan begitu Anda akan mendapat perlindungan maksimal.

“Masker kain sudah tidak dianjurkan, lagi pula masker bedah sudah banyak tersedia dan harganya terjangkau, gunakan hanya masker berkualitas,” kata dr. Dirga dalam webinar kesehatan.

“Saya menyarankan untuk mengganti masker maksimal 6 jam atau ganti segera setelah masker sudah basah atau kotor,” sambungnya.

Sang dokter juga mengimbau untuk berhati-hati membuka masker di tempat umum, saat Anda makan dan minum di luar. Lepas tali elastis dari telinga, kemudian jauhkan masker dari pakaian dan wajah untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.

Pemerintah Indonesia juga terus menggencarkan program vaksinasi Covid19 nasional demi melindungi masyarakat dari virus corona. Pemerintah mencanangkan pemberian vaksinasi Covid19 kepada 181,5 juta penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi untuk mencapai kekebalan komunal.

“Saat ini, persentase penduduk Indonesia yang telah divaksin 1 kali sebesar 11 persen dan vaksinasi lengkah sebesar 6,3 persen. Angka tersebut masih dibilang kecil dari total populasi Indonesia saat ini. Apalagi, saat ini kita dihadapkan pada ancaman berupa mutasi virus baru yang mulai ditemukan di Tanah Air,” sambungnya.

Dr. Dirga menambahkan, meski kehadiran vaksinasi Covid19 menjadi langkah pencegahan yang signifikan dalam membentuk kekebalan komunal, tidak ada langkah pencegahan yang 100 persen efektif.

“Memadukan perlindungan dari dalam dan luar menjadi upaya yang bisa kita lakukan bersama, untuk mengurangi risiko terpapar atau tertular virus,” tuntasnya.

Sebagai catatan, kasus Covid19 di Indonesia mengalami lonjakan, setidaknya terjadi penambahan 12,624 kasus baru pasca libur Lebaran 2021. Melonjaknya kasus tersebut ditambah dengan penyebaran varian Delta mutasi India.

Sementara jumlah populasi Indonesia yang sudah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid19 hingga Minggu (13/6) pukul 12.00 WIB berjumlah 20,158,937 jiwa. Adapun jumlah penduduk yang sudah divaksinasi Covid19 dosis kedua sebanyak 11,568,443 jiwa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bupati Sleman Apresiasi Sebagai Sarana Menyatukan Warga

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri Kirab Budaya dalam rangka Merti Desa ‘Mbah Bregas’ Kalurahan Margoagung, Seyegan yang digelar di Balai Ringin Ngino, Sabtu, (4/5). Pada kesempatan tersebut, Kustini juga turut melakukan prosesi penuangan 7 kendi air suci di Ringin Ngino Mbah Bregas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini