MATA INDONESIA, JAKARTA-Program Kartu Prakerja yang digagas pemerintah dapat menjadi solusi untuk mengatasi scarring effect yang terjadi akibat pandemi. Hal itu dikatan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu.
Scarring effect adalah kondisi di mana masyarakat takut untuk membelanjakan dan menginvestasikan uangnya.
Dia menegaskan, covid-19 masih merupakan tantangan utama yang meninggalkan bekas atau scarring bagi dunia dan Indonesia sejak diumumkan sebagai pandemi pada 2020 silam.
Meski sudah sekitar 2 tahun berada di dalam pandemi, dunia masih terus mencari keseimbangan antara pemulihan aktivitas ekonomi dan pengendalian pandemi.
Menurutnya, program kartu pra kerja merupakan salah satu program penting yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat, dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.
Program ini merupakan inisiatif strategis pemerintah dalam menjawab tantangan mengenai sejumlah isu-isu Ketenagakerjaan, baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Program kartu Prakerja ini telah menunjukkan peranannya yang sangat baik selama ini.
“Program ini terbukti dapat meningkatkan kompetensi, produktivitas dan keterampilan kewirausahaan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesempatan untuk pekerjaan baru,” katanya.
Seiring dengan masuknya program Kartu Prakerja dan besarnya harapan program ini dapat mengatasi beberapa tantangan di pasar tenaga kerja Indonesia. Maka evaluasi atas program kartu Prakerja ini sangat penting dilakukan.
“Saya mengapresiasi terselenggaranya kajian ini dan semoga temuan dan rekomendasi kebijakannya dapat kita pelajari bersama untuk menyusun kebijakan ke depan dan memperbaiki kualitas manusia Indonesia,” ujarnya.