Kapolda Papua Diamuk Massa saat Melayat ke Rumah Duka Wagub Klemen Tinal

Baca Juga

MATA INDONESIA, PAPUA – Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri diserang oleh sekelompok orang saat melayat di rumah duka Wakil Gubernur Klemen Tinal, Sabtu 22 Mei 2021.

Peristiwa ini berawal, ketika jenazah Wagub Klemen tiba di rumah duka. Sejumlah pejabat hadir melayat.

Tiba-tiba, dalam suasana duka, sekelompok warga yang diketahui adalah kerabat Wagub Klemen, mengamuk dan menyerang pejabat yang ada di rumah tersebut.

Massa melempar dan menyerang beberapa pejabat daerah Papua diantaranya asisten satu Pemprov Papua, Doren Wakerkwa, Bupati Mamberamo Tengah Ham Pagawak yang tengah berdiri di depan kediaman Wakil Gubernur Papua.

Karangan bunga ucapan duka di depan rumah wagub juga dirusak oleh massa tersebut, termasuk perabotan rumah.

Beruntung, Kapolda Papua segera diselamatkan oleh petugas TNI dan kepolisian yang berjaga.

Hingga kini, belum diketahui motif amuk warga yang merupakan kerabat Wakil Gubernur Papua ini.

Sebelumnya, situasi Kota Jayapura sempat mencekam sejumlah pertokoan tutup lebih awal akibat beredar isu-isu akan adanya penyerangan oleh sekelompok warga terkait kematian wakil gubenur yang mendadak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini