Kaji Ulang Penerima BBM Subsidi hanya Kendaraan di Bawah 2.000 cc

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Penetapan kriteria konsumen penerima subsidi BBM bersubsidi baik pertalite maupun solar harus memenuhi rasa keadilan masyarakat. Pendapat ini disampaikan pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi.

Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas mengusulkan agar mobil di atas 2.000 cc tidak lagi boleh mengisi BBM Pertalite. Mobil dengan kriteria tersebut, tergolong mobil mewah. Sehingga mobil dengan kekuatan 2.000 cc ke bawah yang berhak mendapat BBM Subsidi.

“Jangan sampai karena kriterianya tidak tepat yang seharusnya tidak berhak (mendapat subsidi BBM) justru menjadi berhak,” kata Fahmy, Jum’at 8 Juli 2022.

Fahmy menilai wacana pengecualian subsidi BBM bagi mobil 2.000 cc ke atas tidak menjamin pembatasan itu tepat sasaran.

Sebab, menurut dia, tidak sedikit kendaraan roda empat 2.000 cc yang harganya murah lantaran berusia tua.

“Kalau seperti itu, itu kan banyak juga pemilik mobil tua 2.000 cc ke atas yang harganya murah. Pemiliknya seharusnya berhak memperoleh subsidi, tetapi karena mobilnya 2.000 cc ke atas maka dia tidak memperoleh subsidi. Nah ini yang harus pengkajian ulang,” kata dia.

Sebaliknya, pemilik mobil mewah justru menjadi berhak karena kapasitas mobilnya 1.500 cc.

Karena itu, kriteria konsumen yang berhak menerima subsidi BBM perlu matang selama masa uji coba penggunaan MyPertamina.

Fahmy menyadari bahwa pembelian BBM bersubsidi perlu dibatasi mengingat beban APBN untuk subsidi BBM sangat besar atau mencapai sekitar Rp502,4 triliun.

Sementara berdasarkan data PT Pertamina, sebanyak 60 persen penyaluran subsidi BBM tidak tepat sasaran.

“Kita semua sepakat bahwa beban APBN untuk subsidi dan kompensasi sudah sangat besar sekitar Rp502,4 triliun sehingga harus terbatas,” kata dia.

Selain itu, ia berharap di masa persiapan penggunaan aplikasi MyPertamina atau web MyPertamina sebagai syarat membeli BBM bersubsidi harus lebih panjang waktunya. Hal itu mengingat belum semua pemilik kendaraan roda empat ke atas dapat mengakses aplikasi maupun web. Terlebih apabila kapasitas internet belum menyeluruh.

Reporter: M Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini