MATA INDONESIA, MOSKOW – Pemimpin redaksi surat kabar asal Rusia Novaya Gazeta, Dmitry Muratov melelang medali Hadiah Nobel Perdamaiannya senilai 103,5 juta Dolar AS atau sekitar 1,5 triliun Rupiah.
Muratov mengatakan, semua uang dari penjualan akan digunakan untuk membantu pengungsi dari perang di Ukraina. Dia dianugerahi penghargaan perdamaian pada tahun 2021 karena membela kebebasan berekspresi di Rusia.
Surat kabar Novaya Gazeta menghentikan operasinya pada Maret, tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina. Ini terjadi setelah Moskow mengatakan siapa pun yang menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina sebagai perang, akan menghadapi denda berat atau penutupan. Kremlin menyebut, konflik itu sebagai operasi militer khusus, bukan perang.
Heritage Auctions, yang melakukan pelelangan tersebut, belum mengungkapkan siapa sosok yang berhasil memenangkan pelelangan.
“Pesan terpenting hari ini adalah agar orang-orang memahami bahwa ada perang yang sedang terjadi dan kami perlu membantu orang-orang yang paling menderita,” kata Muratov, dikutip dari BBC, Selasa 21 Juni 2022.
Pada bulan April, Muratov diserang dengan cat merah yang dicampur dengan pelarut aseton di atas kereta api di Rusia. Dia termasuk di antara sekelompok jurnalis yang mendirikan Novaya Gazeta pada 1993 setelah jatuhnya Uni Soviet.
Sejak tahun 2000, enam jurnalis dari surat kabar dan kolaboratornya terbunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka, termasuk reporter investigasi Anna Politkovskaya.
Muratov memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu bersama dengan jurnalis Maria Ressa yang ikut mendirikan situs berita online Rappler di Filipina. Ressa dan Muratov sama-sama dikenal karena menerbitkan investigasi yang membuat marah para pemimpin negara mereka, dan telah menjadi simbol perjuangan kebebasan pers.