Jokowi: Tesla Harus Buat Mobil Listrik di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta CEO Tesla Elon Musk untuk berinvestasi baterai listrik di Indonesia pada April 2023. Jokowi juga mengatakan, perusahaan Amerika Serikat (AS) ini juga harus memproduksi mobil listrik di Tanah Air.

”Yang kami inginkan adalah mobil listrik, bukan baterai. Untuk Tesla, kami ingin mereka memproduksi mobil listrik di Indonesia,” kata Jokowi seperti kutipan di Bloomberg, Jumat 19 Agustus 2022.

Jokowi menyampaikan hal yang sama kepada sejumlah perusahaan otomotif global seperti Ford Motor Co, Hyundai Motor Co, Toyota Motor Corp dan Suzuki Motor Corp.

“Kami menginginkan ekosistem mobil listrik yang besar,” ujar Jokowi.

Hal itu agar Indonesia tidak hanya sebagai negara yang memasok bahan baku atau produsen komponen. Sebagai negara yang menyimpan seperempat cadangan nikel global, Indonesia memiliki peluang besar sebagai negara tujuan para produsen mobil dan baterai. Termasuk Tesla. Sebab, mereka mencari bahan baku baterai.

Tesla juga akan memperoleh kesepakatan pasokan nikel US$ 5 Miliar.

“Masih diskusi, semuanya butuh waktu. Saya tidak ingin cepat tanpa hasil. Ini membutuhkan komunikasi intens dan hasilnya akan terlihat,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki target nol emisi pada 2060. Salah satu cara untuk mewujudkannya yakni menerapkan pajak karbon sebelum akhir tahun ini.

Pungutan itu tertunda di awal tahun karena pemerintah berusaha melindungi warga dari dampak kenaikan harga pangan dan bahan bakar.

Indonesia akan menjadi negara berkembang pertama di Asia yang mengenakan pajak atas emisi dengan tarif US$ 2,02 atau Rp 30.000 per ton setara CO2. Pada tahap awal, regulasi ini hanya berlaku untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini