Jokowi Evaluasi Program Tol Laut, Ada Apa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menilai bahwa program tol laut belum bisa mendongkrak kontribusi terhadap PDB. Program tersebut rencananya bakal dievaluasi mendalam.

“Ini yang harus dilihat lagi,” kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas ‘Akselerasi Program Tol Laut’ di Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.

Jokowi menyebut, per September 2019, kontribusi tol laut terus menciut, kalah dibanding transportasi darat dan udara.

Transportasi darat berkontribusi 2,47 persen terhadap PDB, naik dibanding tahun 2014 yakni 2,14 persen. Sementara transportasi udara juga mengalami peningkatan dari 1,03 menjadi 1,62 persen terhadap PDB.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan transportasi laut yang justru turun dari 0,34 persen menjadi 0,32 persen.

Dalam rapat terbatas itu, Jokowi juga mengkritisi biaya logistik antar daerah yang masih cenderung mahal. Menurutnya dengan demikian fungsi tol laut tidak terlaksana.

Presiden mencatat biaya logistik dari Jakarta ke sejumlah daerah seperti Padang, Medan, Banjarmasin, dan Makassar jauh lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman dari Jakarta ke Singapura, Bangkok, Hong Kong, dan Shanghai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini