Joe Biden Rombak Ruang Oval Peninggalan Donald Trump

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON  – Setelah resmi dilantik pada 20 Januari 2021, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden merombak total dekorasi Ruang Oval Gedung Putih, setelah selama empat tahun dipakai pendahulunya, Donald Trump.

Ia mengisi ruangan tersebut dengan sejumlah lukisan dan patung yang beberapa di antaranya merupakan sosok berpengaruh dalam sejarah Amerika.  “Penting bagi Presiden Biden untuk memasuki Ruang Oval yang tampak seperti Amerika dan mulai menunjukkan tampilan akan seperti apa dirinya sebagai presiden,” kata Ashley Williams, deputi direktur operasi Ruang Oval.

Foto Jackson, presiden AS ke-7 yang terletak di sisi kiri meja presiden, telah diganti dengan foto Benjamin Franklin, salah seorang pendiri AS yang juga penulis terkemuka, ilmuwan, dan filsuf. Bagi Biden, potret Franklin merupakan tekadnya untuk mengikuti sains dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.

Dari mejanya, terlihat patung Pendeta Martin Luther King Jr dan Robert F Kennedy, dua pria yang sering disebut-sebut Biden tentang pengaruh mereka dalam hak sipil. Patung lainnya yang diletakkan di dalam Ruang Oval juga merupakan sosok kunci dalam gerakan hak sipil, Rosa Parks.

Ada pula patung kuda karya Allan Houser dan penunggang kuda Chiricahua Apache yang pernah dimiliki Senator Hawaii dari Partai Demokrat Daniel Inouye. Di atas perapian, tergantung potret besar Franklin D Roosevelt, presiden yang memimpin AS melewati masa Depresi Besar dan Perang Dunia Kedua.

Dipasang juga potret mantan presiden Thomas Jefferson, yang disandingkan dengan sosok yang kerap berdebat dengannya, mantan Menteri Keuangan Alexander Hamilton. Kedua sosok ini dimunculkan sebagai lambang bagaimana perbedaan pendapat, yang diutarakan dalam koridor republik, adalah esensi demokrasi.

Potret dua mantan presiden lainnya, George Washington dan Abraham Lincoln, juga dipasangkan.

Banyak warganet yang menyadari keberadaan patung Cesar Chevez di meja belakang kursi Biden. Chavez adalah pemimpin buruh Amerika keturunan Meksiko yang berjuang demi hak-hak buruh tani pada era 1960-an dan 1970-an.

Biden juga mengganti gorden dan karpet emas yang diletakkan semasa Trump menjabat dengan karpet biru gelap dan gorden emas gelap. Sejumlah bendera yang menyimbolkan militer juga diganti dengan bendera Amerika dan bendera kepresidenan.

Patung pemimpin Inggris pada era Perang Dunia Kedua, Sir Winston Churchill juga ditiadakan. Trump pernah berjanji menempatkan kembali patung itu ke Ruang Oval setelah ditiadakan pendahulunya, Barack Obama.

Boris Johnson yang ketika itu menjabat Menteri Luar Negeri Inggris menuduh Obama memiliki “ketidaksukaan secara turun temurun terhadap kerajaan Inggris”. Juru bicara Obama pun membalas, “Ruang Oval adalah kantor pribadi presiden dan terletak pada presiden untuk mendekorasi sesuai keinginannya.”

Reporter: Muhammad Raja A.P.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini