MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi mengatakan bahwa Negeri Sakura akan kembali berdialog dengan Korea Utara guna menyelesaikan masalah lama tentang pengembangan nuklir dan misilnya, serta mengenai warga jepang yang diculik oleh agen Korut beberapa dekade lalu.
“Baik mantan Perdana Menteri (Szhinzo) Abe dan Perdana Menteri (Yoshihide) Suga telah mengatakan bahwa mereka siap untuk mengadakan pembicaraan tatap muka dengan pemimpin Kim Jong Un,” kata Motegi, melansir Reuters, Senin, 16 November 2020.
“Kami melakukan berbagai komunikasi di belakang layar dengan pihak Korea Utara, tidak hanya melalui kedutaan kami di Beijing saja, melainkan juga melalui rute lain,” sambungnya.
Kendati menyatakan akan menempuh komunikasi dengan rute lain, Motegi tidak membeberkan secara spesifik mengenai rute yang dimaksud.
Pada 2019, hubungan kedua negara kian memburuk. Jepang meyakini Korut sedang mengembangkan hulu ledak untuk menembus perisai rudal yang melindungi Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang, Takeshi Iwaya mengungkapkan bahwa Korut tengah mengembangan rudal balistik jarak pendek. Uji coba jarak pendek yang digencarkan Pyongyang membuat Jepang yang notabene tetangga Korut merasa khawatir.
Dalam tiga tahun terakhir, Pyongyang membuktikan kemampuan dalam meluncurkan rudal balistik jarak menengah dan panjang, yang berpotensi mengarah nuklir. Sementara Tokyo juga berencana membangun dua meriam Aegis berbasis darat untuk meningkatkan perisai rudal balistik.