MATA INDONESIA, JAKARTA-Empat ton jengkol dan petai asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diterbangkan ke Jepang. Kegiatan ekspor ini untuk pertama kalinya dilakukan melalui Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan.
Komoditas asal sub sektor hortikultura ini telah melalui proses serangkaian tindakan karantina dan telah dipastikan memenuhi persyaratan teknis negara tujuan oleh pejabat karantina, dan diberangkatkan melalui Pelabuhan Belawan, Sumut.
“Tidak hanya digemari dipasar dalam negeri, jengkol dan petai pun asal Sumut siap memasuki pasar Jepang untuk memenuhi permintaan,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto di Berastagi.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) berupa peningkatan ekspor pertanian dengan gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian, atau Gratieks, pihaknya terus menggali komoditas potensi dan melakukan pendampingan teknis, agar dapat tembus persyaratan dan protokol ekspor negara tujuan.
Komoditas yang diekspor perdana kali ini bernilai Rp 339 juta rupiah ini telah mampu menembus persyaratan negara Jepang yang cukup ketat.
“Alhamdulilah, secara kinerja ekspor pertanian asal Sumut, dari data sertifikasi kami pada Semester 1-2021, mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 43,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya,” katanya.
Tidak hanya itu, jumlah eksportir dan jumlah negara tujuan mengalami peningkatan, hal ini tentunya dapat menambah semangat pelaku agribisnis khusunya para petani, peternak dan pekebun di Sumut, tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengapresiasi munculnya ragam komoditas ekspor berupa jengkol dan petai asal Sumatera Utara.
Ia berharap, petani dan pelaku usaha di Berastagi, Kabupaten Karo dapat meningkatkan produktivigas dan bersinergi dengan pihaknya untuk dapat menembus negara tujuan lain.
“Dengan memberikan kemudahan bagi eksportir dalam perijinan supaya proses ekspornya cepat, dapat mendorong tumbuhnya komoditas eksportir dan negara tujuan baru,” katanya.