Jembatan Jalur Ganda Leuwigajah Tingkatkan Perekonomian Warga Kota Cimahi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembangunan infrastruktur memang menjadi fokus utama pemerintah di daerah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan akses sehingga laju perekonomian bisa berjalan.  

Seperti keberadaan jembatan jalur ganda Leuwigajah yang menghubungkan Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah dengan Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan adanya jembatan jalur ganda Leuwigajah bisa membantu pertumbuhan ekonomi warga Kota Cimahi.

“Tahun ini juga underpass di daerah Dustira juga Insyaallah akan selesai. Jadi banyak perlintasan yang kita bantu dari provinsi untuk kemudahan kelancaran ekonomi infrastruktur di Kota Cimahi,” kata dia.

Warga Cimahi Tengah dan Selatan kini bisa bernapas lega jika berkendara pada jam ramai, karena tidak lagi menemui kemacetan. Jembatan yang dibangun di atas ruas jalan Tol Cipularang KM 127+800 sepanjang 47,8 meter telah dilakukan ujicoba akhir tahun lalu.

Adapun jembatan tersebut diperuntukkan untuk kendaraan dari arah Jalan Baros ataupun Jalan Raya Leuwigajah menuju Jalan Kerkof, sementara kendaraan sebaliknya menggunakan jembatan lama.

“Hari ini kita resmikan Jembatan Leuwigajah yang tadinya sempit sekarang membesar menjadi dua jalur ini untuk mempermudah akses masyarakat dalam berkegiatan setiap hari,” ujar Ridwan Kamil.

Dengan begitu, Gubernur berharap beberapa infrastruktur di Kota Cimahi bisa memberikan kabar bahagia untuk warga setempat dalam menjalani 2022 sebagai tahun pemulihan ekonomi.

Jembatan Leuwigajah dibangun selama dua tahun dengan dana bantuan dari Pemda Provinsi Jabar sebesar Rp23 miliar. Disambut gembira warga Warga sekitar Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi menyambut gembira dibukanya jembatan jalur gandaLeuwigajah yang melintas di atas ruas jalan Tol Purbaleunyi KM 27.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini