MATA INDONESIA, JAKARTA-Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) hingga Karawang dilanda hujan ekstrem sejak Jumat 19 Februari 2021 malam. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (PSTA-LAPAN) memprediksi hujan ekstrem tersebut bakal terjadi hingga 21 Februari 2021.
“Prediksi Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa-LAPAN) hujan dini hari dengan intensitas lebih besar dari 10 milimeter per jam diprediksi kembali terjadi dalam durasi sekitar 3-4 jam pada 20-21 Februari 2021,” ujar anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK) PSTA-LAPAN Erma Yulihastin, Sabtu 20 Februari 2021.
Menurutnya, mekanisme yang menyebabkan hujan dini hari tersebut berkaitan dengan penguatan angin dan peningkatan suplai kelembapan yang berasal dari utara (Laut Jawa) dan barat laut (Selat Sunda) yang menuju pesisir utara Jakarta.
Dia menjelaskan uap yang berasal dari laut Jawa berkaitan dengan penjalaran dan perkembangan sistem konveksi laut yang telah terbentuk di laut Jawa utara Jakarta pada waktu malam hari menjelang tengah malam.
Sementara itu tambah Erma, intrusi kelembapan yang berasal dari Selat Sunda berasal dari konveksi darat yang telah terbentuk sebelumnya sejak sore hari.
“Konveksi darat ini oleh angin dari barat laut yang kuat juga dirambatkan menuju pesisir utara Serang, Banten, yang kemudian bergerak menuju ke timur di sepanjang pesisir Jawa bagian barat,” kata Erma.
Erma menyebutkan penguatan angin dari utara yang terbentuk di utara pesisir Jawa bagian barat dipengaruhi oleh pembentukan CENS (Cross Equatorial Northerly Surge) kategori kuat (~8 m/det) yang dibangkitkan oleh pendinginan suhu permukaan laut di utara Laut Tiongkok Selatan.
Erma menerangkan indeks CENS 20-21 Februari diprediksi masih kuat meskipun cenderung menurun (6 m/det). Selain itu, pembentukan siklon Tropis Dujuan dan vorteks di Australia turut mempengaruhi dinamika cuaca.
“Sehingga konsentrasi kelembapan di selatan Indonesia menyebabkan peningkatan hujan terjadi di wilayah tertentu, yaitu Jawa bagian barat, Kalimantan bagian selatan, dan sekitar Nusa Tenggara Timur,” katanya.