Isu Kudeta Cak Imin Makin Menguat, Banyak Korban Sakit Hati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Isu kudeta Partai PKB makin menguat. Beberapa ketua DPC siap menggelar Muktamar Luar Biasa untuk menggantikan posisi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB.

Salah satunya muncul pernyataan dari Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Andi Mappatunru yang diberhentikan menjadi Ketua DPC PKB Jeneponto oleh DPW Sulawesi Selatan.

Andi mengaku dipecat tanpa alasan yang jelas. Padahal, dia merupakan Ketua DPC Jeneponto periode 2017-2022.

“Ya, Muktamar Luar Biasa itu kita sepakat agar mengembalikan PKB ke jalan yang benar, yang sesuai dengan AD/ART partai,” ujarnya, Kamis 15 April 2021.

Dia menyebut, Anggara Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB ini harus dikembalikan kepada AD/ART awal saat PKB masih dipimpin Abdurrahman Wahid alias Gusdur.

“Saya kira begini, cara untuk mengevaluasi pimpinan kan dengan cara Muktamar Luar Biasa, kalau dianggap dalam hal ini ketua umum bersama dengan teman-temannya dianggap keluar dari AD/ART, maka tentu sangat dimungkinkan untuk diperingatkan agar kembali ke AD/ART,” katanya.

Dia menyebut, AD/ART PKB diubah saat Muktamar Luar Biasa yang diselenggarakan di Bali. Dalam Muktamar Luar Biasa di Bali itu mengubah cara pemilihan Ketua DPC.

Menurutnya, hasil Muktamar Bali kemarin yang mengubah AD/ART Muktamar Surabaya itu disebutkan bahwa pemilihan ketua DPW dipilih oleh DPC, untuk (pimpinan) DPC dipilih oleh DPAC.

Itu AD/ART sejak Gus Dur dirikan partai ini, dan di Muktamar Bali diubah, untuk pemilihan ketua wilayah tidak lagi dipilih oleh DPC, tetapi DPC harus mengusulkan lima nama maksimal dan dikirim ke wilayah dan wilayah menyaring dan dikirim ke DPP, nanti DPP yang menentukan. “Tapi yang terjadi kemarin DPAC tidak mengusulkan, tiba-tiba digantikan,” katanya.

Dia menyebut, di Sulawesi Selatan setidaknya ada 11 DPC yang diberhentikan secara sepihak, masa kerja habis tahun 2022 namun diberhentikan di tahun 2021 ini. Bahkan, menurut dia, di luar Sulawesi Selatan banyak kader yang bernasib serupa.

“Saya dengar ada di Lampung, Karawang, di Papua, ada banyaklah mereka diberhentikan, menurutnya hal yang terjadi dengan diri saya bukan hanya terjadi dengan saya sendiri, tapi ada beberapa di daerah lain,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini