Isu HAM dan Perlindungan Perempuan Jadi Fokus Sidang PUIC di Jakarta

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Sidang ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Jakarta pada 12–15 Mei 2025 tak hanya membahas kerja sama ekonomi, tetapi juga menaruh perhatian besar pada isu hak asasi manusia, termasuk perlindungan perempuan dan anak di tengah konflik maupun dalam kondisi normal.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fraksi Gerindra, Muhammad Husein Fadlulloh, menegaskan pentingnya membahas kesetaraan gender dalam forum ini.

“Isu perempuan dan anak menjadi fokus, baik dalam kondisi perang maupun damai. Di parlemen sendiri, kita sudah mencapai representasi perempuan sebesar 22 persen, mendekati target global 30 persen,” ujarnya

Ia menambahkan, tantangan terhadap elektabilitas perempuan di ranah politik masih terjadi di banyak negara.

Karena itu, menurutnya, pembahasan di forum PUIC harus mampu mendorong solusi nyata dalam meningkatkan partisipasi perempuan di semua level pengambilan keputusan.

Anggota BKSAP DPR RI, Eva Yuliana Monica, dikutip melalui Youtube DPR RI, juga menekankan urgensi pembahasan kemerdekaan Palestina dalam sidang ini.

“Parlemen Indonesia akan terus mendorong negara-negara OKI agar bersatu membebaskan Palestina dari penindasan yang telah berlangsung selama puluhan tahun,” kata Eva.

Ia menyoroti pentingnya dukungan terhadap negosiasi kemerdekaan Palestina dan peningkatan partisipasi internasional dalam isu ini.

“Kita akan angkat juga kondisi tahanan Palestina, beberapa di antaranya sudah puluhan tahun ditahan dan mengalami penyiksaan berat hingga menyebabkan kebutaan,” ungkapnya.

Eva menegaskan bahwa rakyat Palestina menolak evakuasi karena ingin mempertahankan eksistensi etnis mereka.

“Mereka tidak ingin kehilangan identitas di tanah kelahirannya. Kami juga menyambut baik semangat dari para delegasi yang ingin ikut serta dalam perjuangan ini,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa Indonesia akan membawa isu partisipasi perempuan dan generasi muda dalam sidang ini, selain fokus utama pada perjuangan kemerdekaan Palestina.

“Kita akan dorong isu partisipasi perempuan dan generasi muda sebagai bagian dari agenda besar PUIC, di samping solidaritas atas Palestina,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Terus Jajaki Peluang Investasi ke Luar Negeri

Oleh: Irfan Nurmaji)* Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara) terusmenunjukkan langkah progresif dalam memperluas investasinya ke kancahinternasional. Sebagai entitas strategis yang bertugas mendorong pertumbuhanekonomi nasional, Danantara tidak hanya fokus pada pembiayaan dalam negeri, tetapi juga menjajaki peluang investasi di luar negeri sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan investasiadalah komponen krusial untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasionalsebesar 8 persen, sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintahan PresidenPrabowo Subianto. Strategi ini dianggap selaras dengan visi besar Indonesia untukmenjadi kekuatan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di kisaran 5 persen, hasil dari pondasikuat era Presiden Jokowi, menjadi titik tolak untuk akselerasi menuju target ambisius8 persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Namun, guna melompat ke level berikutnya, dibutuhkan akselerasi melalui investasi yang lebihagresif dan terarah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Menurut struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikemukakan Rosan Roeslani, kontribusi investasi menempati posisi kedua setelah konsumsi dalamnegeri. Dengan komposisi 29 persen, investasi menjadi penopang utama yang memiliki potensi akseleratif paling realistis dalam situasi ekonomi global saat ini. Sebagai lengan investasi pemerintah, Danantara mengelola dana yang bersumberdari dividen perusahaan-perusahaan BUMN. Dana ini harus dioptimalkan untukmenghasilkan imbal hasil yang maksimal dan memberikan manfaat jangka panjangbagi perekonomian Indonesia. Dalam konteks globalisasi ekonomi, Danantara tidak hanya berperan sebagaipemodal dalam negeri, tetapi juga siap menjadi pemain global. Rencana untukmengalokasikan 20 persen dari total portofolio investasi ke luar negeri merupakanlangkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jaringan ekonomiIndonesia di pasar internasional. Rosan Roeslani menargetkan bahwa total investasi Danantara, baik dalam maupunluar negeri, dapat mencapai 35 persen dari struktur pertumbuhan ekonomi nasional. Ini berarti terdapat potensi dana sekitar US$185 miliar yang bisa dioptimalkan dalamkurun waktu lima tahun ke depan. Investasi luar negeri menjadi strategi aktif untuk memperluas pengaruh ekonomiIndonesia secara global, sekaligus menunjukkan kepercayaan diri nasional dalambersaing di kancah internasional. Dengan memilih sektor-sektor yang prospektif, Danantara dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi bangsa. Peran Danantara juga sangat vital dalam mengurangi ketergantungan pemerintahterhadap mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN). Dengan memilikikewenangan untuk menyuntik modal secara langsung ke BUMN, Danantara mampumempercepat proses penguatan korporasi nasional secara lebih efisien dan profesional. Chief...
- Advertisement -

Baca berita yang ini