MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mendukung Israel untuk membela diri dari serangan dan tuduhan yang terus dilancarkan Iran. Diketahui, Teheran mengancam akan menyerang kota pelabuhan Haifa di Israel.
Pada Minggu (30/11), surat kabar Iran, Kayhan menyarankan pemerintah menyerang Haifa untuk menghancurkan kota tersebut, merusak fasilitas, dan harus menimbulkan banyak korban jiwa.
Hal ini dilakukan demi sebuah pembalasan atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh. Sebagai catatan, Fakhrizadeh, yang disebut sebagai “bapak bom nuklir Iran,” mendirikan program nuklir militer Republik Islam awal tahun 2000-an.
“Kami mengutuk segala bentuk ancaman terhadap Israel dan menegaskan kembali dukungan kami untuk hak Israel membela diri,” tegas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat kepada English al Arabiya.
Fakhrizadeh tewas dalam penyergapan pada Jumat (27/11) di dekat Teheran. Ia meninggal karena luka-luka yang diderita selama baku tembak antara pengawalnya dan “teroris bersenjata,” menurut Kementerian Pertahanan Iran.
Kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami menuduh Israel “merancang sekaligus mengarahkan” pembunuhan Fakhrizadeh. Sementara Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengklaim ada “indikasi serius tentang peran Israel” dalam pembunuhan sang ilmuwan nuklir.
Media Iran melaporkan bahwa senjata yang digunakan dalam pembunuhan itu dibuat di Israel. “Senjata yang dikumpulkan dari lokasi aksi teroris memiliki logo dan spesifikasi industri militer Israel.”
Jauh sebelumnya, Teheran juga menuduh Israel dan AS sebagai otak dari pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Majid Shahriari dan Mostafa Ahmadi-Roshan. Keduanya tewas dalam bom mobil di Teheran tahun 2010 dan 2012.
Pembunuhan Fakhrizadeh merupakan yang kedua dari seorang tokoh penting Iran tahun ini. Awal Januari, AS memerintahkan serangan pesawat tak berawak menewaskan komandan militer Iran, Qassem Soleimani.
Dan berbicara soal Haifa –kota yang disarankan untuk diserang, merupakan kota terbesar ketiga di Israel. Di mata rezim Iran, Haifa adalah target utama karena signifikansi ekonominya –pusat bisnis terpenting di Israel.