Iran Tepis Tudingan soal Serangan Roket di Kedubes AS di Irak

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengatakan bahwa Iran berada di balik serangan roket di Kedutaan AS di Baghdad, Irak pada Minggu (20/12).

“Menempatkan warga negara Anda sendiri dalam risiko di luar negeri tidak akan mengalihkan perhatian dari kegagalan besar di dalam negeri,” tulis Menteri Luar Negeri Iran, Mohammaad Javad Zarif dalam akun Twitter-nya, melansir Reuters, Kamis, 24 Desember 2020.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, serangan roket tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan kecil. Hal ini berdasarkan laporan militer Irak dan pihak Kedutaan AS.

Akibat serangan roket di Zona Hijau itu, Presiden Trump memberi peringatan kepada Teheran. Dalam akun Twitter-nya, Trump mengatakan apabila satu orang AS terbunuh, maka ia akan meminta pertanggungjawaban terhadap Iran.

Para pejabat tinggi AS, yang terdiri dari Menteri Pertahanan, Chris Miller, Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, dan penasihat keamanan nasional, Robert O’Brien pun langsung mengadakan pertemuan di Gedung Putih.

Mereka menyetujui serangkaian opsi yang diusulkan untuk diberikan kepada Presiden Trump. Opsi tersebut bertujuan mencegah berbagai serangan terhadap militer AS atau personel diplomatik AS di Irak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini