Investor Asing Tertarik ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Investor asing ternyata tertarik untuk menanamkan modalnya di kawasan ekonomi khusus (KEK).

Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasinya terhadap kawasan ini. Data Kemenko Perekonomian menyebutkan, peningkatan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang secara kumulatif berjumlah Rp84,5 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 32.850 orang sepanjang triwulan II-2022.

Menurut Menko Airlangga, selaku juga Dewan Nasional KEK, kemajuan realisasi investasi di KEK tidak lepas dari upaya perbaikan pemerintah. Melalui sejumlah regulasi pendukungnya.

Regulasi itu, misalnya. Melalui Undang-Undang Cipta Kerja yang melingkupi perluasan kegiatan usaha. Yaitu jasa kesehatan dan pendidikan, pemberian insentif dan kemudahan, penataan kelembagaan, sistem elektronik perizinan berusaha dan kegiatan pendukung (OSS). Serta sistem elektronik pelayanan perpajakan dan kepabeanan.

Menko Airlangga mengatakan bahwa dampak dari perbaikan tersebut dapat terlihat dari kemajuan yang pesat atas empat KEK setelah terbitnya UU Cipta Kerja.

Sejumlah itu KEK, antara lain,

  • KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic di Batam Provinsi Kepulauan Riau
  • Lido di Provinsi Jawa Barat
  • Gresik di Jawa Timur.

Kempat KEK tersebut dalam jangka waktu satu tahun telah merealisasikan investasi sebesar Rp29,1 triliun dan lapangan kerja baru sebanyak 9.746 orang.

“Ke depan, potensi investasi di KEK dapat lebih ditingkatkan sehingga lapangan kerja baru dapat semakin diperluas dan meningkatkan multiplier effect yang bermanfaat bagi masyarakat di daerah,” ungkap Menko Airlangga.

Oleh karena itu, sejumlah kemudahan terus didorong di sejumlah KEK, seperti pemanfaatan fasilitas fiskal, terutama fasilitas tax holiday atau tax allowance, pembebasan bea masuk untuk barang modal di KEK, serta fasilitas PPN tidak dipungut untuk sejumlah transaksi barang dan jasa di KEK.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini