Investasi Manusia dan Pendidikan adalah Harapan untuk Mensejahterakan Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Investasi manusia dan pendidikan merupakan harapan untuk mensejahterakan masyarakat Papua. Stafsus Milenial Presiden Billy Mambrasar menegaskan bahwa Papua bisa disebut sejahtera bila anak asli Papua mampu mensejahterakan masyarakat aslinya itu sendiri.

“Kami juga melihat, kita sudah sekolah dan dapat beasiswa, kita juga bergerak untuk kembali membantu anak-anak asli Papua. Intinya saya dan teman-teman lain, ingin memberikan kesempatan kepada semua anak Papua,” kata Billy.

Maka untuk memastikannya, diperlukan upaya evaluasi dan monitoring terhadap otonomi khusus (Otsus) Papua. Mengingat, langkah ini akan terus berproses hingga memastikan kesejahteraan Papua.

“Otsus ini adalah sebuah proses jangka panjang, bahkan negara adidaya saja masih berproses. Kita tidak bisa mendefinisikan proses itu berhasil atau tidak,” kata Billy.

Billy juga menegaskan bahwa pihaknya sudah pernah melakukan survey kepada anak milenial Papua sebanyak 550 orang. Hasilnya, 67 persen menegaskan bahwa Otsus bukan gagal namun butuh perbaikan dan 20 persen mengatakan belum berhasil sehingga harus ada perbaikan.

“Monitoring dan evaluasi dibutuhkan secara berkelanjutan, agar pemerintah daerah bisa bekerja sesuai dengan pakemnya dan langkah yang tepat,” kata Billy.

Adapun, poin penting lainnya dalam survei tersebut adalah masih ada optimisme untuk penyelenggaraan Otsus selama ada perbaikan mekanisme, kapabilitas monitoring dan evaluasi. Selain itu, penting untuk membentuk Manajemen Talenta Papua yang terintegrasi dan Manajemen Data Talenta Nasional untuk memastikan perkembangan OAP dan keterserapannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini